LP
Leap by Telkom
•
26 Feb 2024 17.07 WIB
Jakarta – Netmonk Prime sebagai tools monitoring jaringan, server, dan web/API unggulan dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) baru saja meluncurkan update terbaru versi keenam. Pembaruan ini bertujuan untuk memaksimalkan aktivitas bisnis penggunanya melalui chatbot yang telah dilengkapi dengan teknologi Artificial Intelligence (AI). Peluncuran Netmonk Prime Versi 6 diselenggarakan bersamaan dengan acara Netmonk Space yang dilakukan di Studio Telkom CorPu, Bandung, Jawa Barat.
“Netmonk Prime Versi 6 merupakan salah satu produk unggulan Leap Telkom Digital sebagai umbrella brand dari produk-produk digital Telkom. Versi terbaru dari Netmonk Prime ini memberikan solusi infrastruktur jaringan yang lebih canggih dan semakin dapat diandalkan, guna meningkatkan kompetensi bisnis dari berbagai aspek operasional dan strategis,” kata Direktur Digital Bisnis Telkom, Fajrin Rasyid.
Pembaruan yang ada di dalam Netmonk Prime Versi 6 meliputi penambahan fitur di Server Monitoring, serta terdapat dua fitur baru yaitu User Group Management dan Monitoring Network Assistant (MONA).
Fitur tambahan pada Server Monitoring di Netmonk Prime Versi 6 kini bisa digunakan pada Operation System (OS) berbasis Windows, yang sebelumnya hanya mendukung OS berbasis Linux. Kemampuannya tidak hanya untuk mendeteksi visibilitas dan performa server fisik maupun virtual saja, tetapi juga memiliki strategi pemeliharaan secara berkala yang dapat mengidentifikasi penyebab suatu kegagalan dan mencari solusinya sehingga mampu berperan sebagai proactive maintenance.
“Netmonk Prime Versi 6 telah dilengkapi dengan berbagai layanan baru, salah satunya adalah container monitoring yang berfungsi untuk memantau aplikasi yang sedang berjalan pada server, serta melakukan optimalisasi kapasitas server yang terpasang di dalamnya,” ujar Chief Executive Officer Netmonk, Doni Imam Bahtiar.
Container adalah teknologi di Netmonk Prime Versi 6 yang berfungsi untuk mengemas aplikasi dan semua dependensinya ke dalam satu "kontainer" sehingga aplikasi tersebut dapat berjalan konsisten di berbagai lingkungan. Layanan container monitoring inilah yang memantau performa, sumber daya, dan ketersediaan container tersebut. Layanan container monitoring memiliki peran penting untuk memastikan aplikasi berjalan dengan baik guna mengoptimalkan sumber daya sistem.
Di dalam Netmonk Prime Versi 6, tools monitoring Netmonk turut menghadirkan fitur terbaru, yaitu User Group Management. Fitur ini membantu perusahaan untuk mengatur hak akses karyawan sesuai dengan divisinya masing-masing. Netmonk Prime juga menyiapkan satu akun administrator utama yang dapat mengakses dan mengatur semua user group tersebut.
Fitur terbaru lainnya yang ada di Netmonk Prime Versi 6 adalah MONA. MONA adalah fitur berupa chatbot yang telah dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial IIntelligence (AI) dan bisa menjadi monitoring assistant.
MONA mampu merangkum berbagai informasi secara real-time terkait semua aktivitas yang dimonitor, kemudian menampilkannya secara tekstual dan jelas sehingga lebih mudah dipahami oleh pengguna. MONA juga bersifat interaktif sehingga dapat memberikan analisa dan rekomendasi penyelesaian solusi saat terjadi insiden di dalam jaringan, server, maupun web/API.
Tak cukup sampai di situ, MONA juga dilengkapi fitur predictive analysis yang berfungsi untuk memprediksi ketersediaan kapasitas jaringan maupun server di waktu mendatang. Kapasitas tersebut melingkupi daya tampung jaringan maupun server, baik dari sisi CPU, memori, atau disk. Fitur predictive analysis membuat perusahaan bisa dengan tepat dan efisien dalam merencanakan kebutuhan kapasitas di masa yang akan datang.
“MONA memiliki benefit fleksibilitas akses yang bisa diakses kapanpun di berbagai perangkat, dan menampilkan interpretasi grafik saat terjadi insiden secara tekstual dan jelas. Selain itu, MONA juga memberikan notifikasi interaktif yang dapat direspon oleh pengguna. MONA menjadi solusi untuk meminimalisir timbulnya risiko operasional yang dapat berdampak pada bisnis pengguna,” tambah Doni.
Kehadiran Netmonk Prime merupakan upaya dari Leap Telkom Digital untuk mempercepat pembangunan infrastruktur melalui platform digital cerdas yang berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat. Jumlah pengguna yang memanfaatkan Netmonk Prime sepanjang tahun ini mengalami peningkatan signifikan hingga lebih dari seribu pengguna, terhitung sejak kuartal I sampai kuartal III 2023.
Salah satunya adalah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Pusat, yang memanfaatkan Netmonk Prime untuk memantau performa perangkat jaringan di kantornya. Berkat Netmonk Prime, BPKP kini bisa dengan cepat mengetahui permasalahan yang muncul pada perangkat jaringannya, dan menemukan solusi yang tepat dari permasalahan tersebut.
Pengunduhan laporan di Netmonk Prime juga tidak menggunakan kertas sehingga ramah dengan sumber daya lingkungan. Tak hanya itu, keamanan data di Netmonk Prime juga sudah lolos tiga tahap pengujian dari Telkom, dan produk Netmonk Prime telah terdaftar di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang membuktikan bahwa keamanan data di Netmonk Prime lebih terjamin. Revenue Netmonk sepanjang 2023 sudah lebih dari Rp4,8 miliar, naik signifikan dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp2,8 miliar. Begitu juga jumlah pengguna Netmonk di tahun ini sudah lebih dari 9000 pengguna, naik sangat signifikan dibandingkan 2022 yang hanya 14 pengguna. Selain Netmonk Prime, produk dan layanan digital lainnya dari Leap Telkom Digital dapat dilihat di sini https://leap.digitalbisa.id/#products.
Artikel Terkait
Fitur Balas Chat Otomatis Mona Jadi Inovasi AI Dalam Monitoring Jaringan
1 minggu yang lalu
Diskominfo Pemkot Malang Berhasil Mengintegrasikan Berbagai Alat Monitoring Jaringan Tanpa Tergantung Vendor Berkat Netmonk Prime
1 bulan yang lalu
LLM dan Masa Depan AI: Kunci Keamanan Data dan Optimalisasi Operasional
1 bulan yang lalu
Potensi dan Tantangan AI Multimodal dengan Keragaman Bahasa di Indonesia
1 bulan yang lalu