Leap Logo

Ciptakan Peluang untuk Maksimalkan Kapasitas Diri dengan Pijar Mahir

LP

Leap by Telkom

17 Jun 2022 14.49 WIB

portrait

“I remember times when I was at shows and the person onstage locked eyes with me. And in that moment, everything was right with the world. I think that’s part of my job, to create there thousands of moments every night. And for the rest of their life, they can say, “You guys looked at me,” or “You sweated on me,” or “I got your gum.”

Kalimat di atas pernah dilontarkan Joan Jett, penyanyi perempuan legendaris asal Amerika yang populer dengan single-nya, I Love Rock ‘n Roll. Perkataannya itu seolah menjelaskan bagaimana pentingnya membangun koneksi antara penyanyi dan penonton. Ketika sudah berhasil meraup atensi audience, maka tugasmu beres. Hal ini pun berlaku sebaliknya.

Dalam skala yang lebih kecil, Bergas Tri, tahu persis posisi ini. Ia sebagai seorang Master of Ceremony, paham bagaimana seharusnya menjadi pusat perhatian ketika sedang memandu acara. Tidak semua berlangsung mulus, kadang ada pula momen ‘ngga nyambung’ dan kurang pas dengan audience. Untuk itu, mahasiswa Ilmu Komunikasi tingkat akhir ini tidak hanya mengandalkan bakat lahir nya saja, namun ia terus berupaya meningkatkan skill komunikasinya dengan banyak cara.

“Banyak sekali suka duka selama jadi MC, kadang ngga nyambung, kadang kurang merhatiin audience. Tapi jika melihat ada audience yang tertawa dan terbawa dengan suasana yang saya bawakan, itu luar biasa sih, rasa capek seakan lenyap!,” kata Bergas.

Rupanya, MC bukan satu-satunya pekerjaan Bergas. Ia juga seorang Wedding Organizer dan Marketing Public Relation Campaign sebuah perusahaan di Jakarta. Pekerjaannya membuat konten Instagram, membuat aktivitas campaign di sosial media, lalu mengupload kegiatan-kegiatan yang akan diadakan perusahaan lewat Whatsapp, juga menjadi host live class event.

Menurut anak ketiga dari 3 bersaudara ini, komunikasi adalah kunci dari segala beban kerja yang Ia emban. “Mungkin bukan hanya di pekerjaan saya saja, tetapi juga seluruh pekerjaan apapun membutuhkan skill tersebut, di dalam marketing PR juga membutuhkan skill bisnis, karena bagaimana pun salah satu tujuan perusahaan adalah harus mendatangkan profit,” jelas Bergas.

Bergas yang pada dasarnya sangat menyenangi matematika, merasa kecemplung dan salah jurusan ketika Ia mengambil jurusan komunikasi yang notabene tidak ada satu pun materi tentang hitung-hitungan.

“Namun saya mencoba survive dengan menjadi MC, melatih public speaking saya, belajar sedikit bisnis, dan mencoba mengikuti era sekarang dengan belajar pelatihan digital marketing dan juga mengambil kelas IT yaitu html. Setidaknya, walaupun saya salah jurusan bukan berarti saya tidak bisa survive”. ujarnya.

Saat ditanya dimana ia bisa mempelajari kesemua itu? Sedikit tergelak, Ia bilang, “online course, saya belajar di Pijar Mahir!,” ucapnya bangga.

“Prosesnya mungkin seperti jodoh,” katanya lagi. Ia jelaskan, ketika Ia banyak melakukan searching tentang kursus-kursus online, maka algoritma akan menampilkan apa yang dicari dan munculah nama Pijar Mahir.

Pijar Mahir adalah platform pembelajaran besutan Leap Telkom yang bisa digunakan untuk orang yang ingin mengembangkan profesional skill, bersertifikat, dan bisa dimasukkan dalam portofolio apabila dibutuhkan. Cukup dengan klik pijarmahir.id, maka fasilitas belajar daring dan pelatihan baik yang gratis atau berbayar tersedia pun bisa diakses lewat PC/laptop atau ponsel android.

“Coba aja yang gratis dulu, karena menurut pandangan saya sebagai user, kelas gratis tuh yang merepresentasikan produknya!,” ajak Bergas.

Bergas merasakan betul manfaat Pijar Mahir. Sebagai seorang marketer, yang semula Ia buta bagaimana berjualan di dunia yang serba digital ini, perlahan Ia jadi tahu dan faham karena sembari belajar dan bisa langsung menerapkan juga. Pendidikan yang tidak linear pun memiliki solusi.

“Pijar Mahir memberikan akses yang bebas, menurut saya itu menjadi keunggulan karena saya tidak perlu khawatir, pelatihan yang saya beli tidak akan ada masa kadaluarsanya! Saya senang karena dengan menghadirkan Pijar Mahir, ini menunjukkan empati Telkom yang benar-benar serius dan memperhatikan kualitas masyarakat Indonesia ke depannya nanti,” Bergas melanjutkan.

Ia membayangkan jika lebih banyak masyarakat yang tahu akan fasilitas ini, tentu manfaatnya akan terasa oleh banyak orang lagi. Sehingga Ia merasa Telkom Indonesia perlu melakukan pendekatan lebih terhadap masyarakat Indonesia, karena walaupun ini produk dari perusahaan BUMN, tidak menjamin semua orang serta merta tahu dan mengenal Pijar Mahir.

Kemudian, meskipun Pijar Mahir memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia, Ia tak lain semata tools, bagaimana senjata akan bermanfaat, balik lagi ke si pemegang senjata.

Bergas yakin Pijar Mahir tidak akan bisa meningkatkan SDM di Indonesia kalau SDM-nya sendiri tidak mau ada peningkatan. Yang jelas tambahnya, potensi Pijar Mahir itu lebih kepada terbukanya peluang-peluang baru untuk usia produktif agar bisa memaksimalkan kapasitas diri.

Membaca pengalaman Bergas, seolah Ia memberi pesan, manakala kesempatan datang padamu, beranilah mengambil peluang itu! Selebihnya, semesta akan menuntunmu untuk mampu.

Persis seperti yang pernah Paulo Choelo tulis dalam novel fenomenalnya The Alchemist, “And, when you want something, all the universe conspires in helping you to achieve it.”

Masih penasaran dengan cerita lainnya? kunjungi medium kami di medium.leaptelkom dan follow untuk mengikuti keseruan lainnya!

Formulir Pertanyaan