Leap Logo

Dashboard Live Tracking LOGEE Mengatasi Driver “Nakal”

LP

Leap by Telkom

30 Jun 2022 14.20 WIB

portrait

Perubahan tren sosial dan pola bisnis di era ini membawa transformasi digital di segala sektor, tak luput dalam bidang logistik.

Terdapat empat faktor permasalahan utama logistik di Indonesia yaitu minimnya informasi dan komunikasi, permasalahan infrastruktur, biaya pengiriman yang mahal, serta minimnya penerapan teknologi digital. Sementara, bisnis logistik Indonesia kian berkembang seiring bertumbuhnya ekonomi.

Namun, dengan platform digital seperti LOGEE, permasalahan di atas satu persatu diurai.

Penggunaan teknologi dalam logistik sangat penting, terlebih pada faktor kecepatan, keamanan, dan akurasi. Digitalisasi pada sektor logistik ini berdampak pada efisiensi biaya logistik, termasuk juga penurunan biaya administrasi, meminimalisir proses manual-semi manual dalam pemindahan dokumen dan lain-lain, serta akses informasi yang terbuka terhadap end-to-end supply chain.

Baca juga: LOGEE: Cermin Perkuatan Indonesia Sebagai Tuan di Negeri Sendiri!

Berbagai layanan logistik yang dihadirkan LOGEE terhubung dari sisi transportasi, distribusi, hingga monitoring dan analitik aktivitas logistik. Hal yang utama adalah memberikan solusi untuk semua kebutuhan para pelaku bisnis dan penyedia jasa logistik dengan memanfaatkan Internet of Things (IoT), Big Data, dan Artificial Intelligence (AI).

Sejalan dengan yang dirasakan PT. Biforst Indonesia yang sudah memanfaatkan aplikasi LOGEE sejak Oktober 2021 silam, menurut Fauzan selaku Field Supervisor PT. Biforst Indonesia, platform LOGEE sangat mudah dioperasikan dan memiliki fitur-fitur yang dapat membantu kerja perusahaan.

“Untuk fungsinya jelas mempermudah. Aplikasi ini berguna untuk kami, apalagi jika edukasi berlanjut ke driver terus dilakukan. Ada fitur-fitur spesifik yang juga membantu, seperti ‘rute tersimpan’ yang membantu dan mempermudah juga sebetulnya jika misal saya sudah melakukan rute dari satu lokasi ke lokasi lain, maka data rutenya akan tersimpan, dan mempermudah sebetulnya ketika akan melakukan trip itu lagi,” terang Fauzan.

Fauzan juga menjelaskan, PT. Biforst Indonesia yang berkantor di bilangan Jakarta Utara ini bergerak di bidang ekspedisi, transportasi, dan ekspor-impor. Perusahaan tersebut juga banyak bekerjasama dengan banyak perusahaan lain seperti Nestle, Samudera Logistik, Golden Lamian, Transmart (Trans Corps), distributor obat terbesar di Indonesia APL, dan banyak perusahaan lain.

Baca juga: Mengintegrasi Logistik Bersama Logee Distri

Dengan armada lebih dari 30 unit, termasuk mobil, motor, hinggal tronton chiller, PT. Biforst Indonesia melayani banyak pengiriman dalam dan luar negeri, bahkan door to door.

“Kalau untuk chiller, kita sudah punya nama di sini, pengiriman door to door juga bisa, ekspor-impor sekarang kan lagi sepi karena pandemi, jadi kita lebih banyak ke transportasi, wilayahnya ke Jabodetabek, Bali, Lombok. Juga pengiriman barang berbentuk obat, makanan, sembako yang dikirim ke supermarket, dan lain-lain,” tambah Fauzan.

Masih menurut Fauzan, di masa pandemi hingga sekarang, pengiriman obat-obatan justru semakin ramai. Sehingga permintaan logistik dan pengantaran juga meninggi. Sementara terkait kendala bisnis, Fauzan bertutur mengenai persaingan harga dengan kompetitor.

Baca juga: Kisah 45 Truk PTPN X Membawa Tebu-Gula Dikawal Logee dan Menjadi Pilot Project untuk 9 Pabrik Gula

“Pandemi efeknya benar-benar berpengaruh kepada semua perusahaan, sekarang kita seperti perang harga, tetapi kami selalu memberikan servis dan komunikasi yang jauh lebih baik, sehingga ketika harga kami lebih mahal pun, pelanggan tetap memilih kami,” ujarnya.

Fauzan menjelaskan terkait servis lebih yang diberikan PT. Biforst, seperti treatment khusus terhadap obat yang harus memperhatikan kestabilan suhu dan harus ada dry atau pendingin. Kemudian, kendaraan yang jarang ada trouble, driver yang lebih komunikatif, beretika bagus, cara berpakaian yang bagus dengan seragam, dan sepatu menjadi nilai plus perusahaan.

Apalagi ditambah dengan penerapan aplikasi LOGEE dengan berbagai fitur yang diberikan. LOGEE memungkinkan efisiensi biaya operasional, fitur pemantauan pola mengemudi, konsumsi BBM, dan analisis kesehatan mesin. Kemudian, tracking pun dilakukan lebih mendetail, menggunakan nomor pesanan untuk mendapat informasi yang akurat agar pelaporan ke konsumen lebih transparan.

Baca juga: Bagaimana Tantangan Seorang Data Analyst dalam Mengembangkan Logee di Ekosistem Logistik yang Dibangun Telkom?

Begitu pula dengan pelaporan penggunaan armada yang lengkap berisi riwayat perjalanan dan pemantauan perilaku pengemudi. Jadi, bisa dibilang kalau dashboard LOGEE bisa mengatasi driver yang nakal.

Nah, itu dia beberapa keunggulan LOGEE menurut pendapat penggunanya langsung. Masih penasaran dengan cerita lainnya? kunjungi medium kami di medium.leaptelkom dan follow untuk mengikuti keseruan lainnya!

Formulir Pertanyaan