LP
Leap by Telkom
•
27 Jun 2022 13.56 WIB
Bagi generasi yang bersekolah dari era 1980an sampai 2000an, nama Budi seperti sebuah mitos. Sejak hadir buku berjudul “Ini Budi”, Ia kerap muncul dalam buku pelajaran, tidak semata Bahasa Indonesia, bahkan Matematika, PPKN, IPS hingga buku pelajaran Agama.
Ternyata, pemilihan nama Budi tersebut, bukan tanpa alasan. Indonesia pernah menerapkan metode SAS (Struktural Analisis Sintetik), di mana memadukan unsur dunia anak-anak dengan materi pembelajaran. Hal ini bertujuan agar anak lebih cepat belajar dengan memasukkan unsur kesehariannya.
Tak heran jika nama Budi demikian tertancap di dalam kepala. Budi, berperan penting dalam mengawal proses pembelajaran suatu generasi. Pun demikian, yang ingin dilakukan oleh Budi yang satu ini, persisnya bernama lengkap Budi Agus Setiawan.
Dalam ranah yang berbeda, Ia ingin berkontribusi lebih kepada masyarakat lewat pengetahuan dan ilmu yang Ia miliki sebagai digital talent. Sejak tahun 2014, Ia bergabung di Telkom dan ditempatkan di bagian Home Service Witel Telkom Sulawesi Tengah. Saat ini Budi sudah menjadi Expert Innovator Divisi Digital Business & Technology Telkom Indonesia & CMO BigBox. Ia telah melakukan banyak hal.
“Di era digital, mendorong untuk keluar dari zona nyaman dari business as usual di operasional Telkom, beralih dengan mengembangkan potensi dan mendapatkan pengalaman menjadi innovator atau digital talent di Telkom dengan knowledge baru yang lebih relevan dengan kondisi bisnis digital,” jelas Budi memaparkan alasannya menjadi digital talent di Telkom.
Selain itu, Ia juga termotivasi mencetak sejarah di Telkom, dengan menghasilkan “the new big think of Telkom”.
Budi memandang pergerakan jaman di berbagai sektor produksi menjadikan teknologi tradisional tidak lagi relevan, terlebih karena ketidakmampuannya untuk menangani perkembangan data yang cukup signifikan di era digital.
Jumlah data di Indonesia memiliki kontribusi yang sangat besar. IDC (International Data Corporation) memprediksi Indonesia dengan jumlah penduduk sebesar 260 juta, akan memberikan kontribusi penggunaan data sebesar 1,5 triliun GB data dari total keseluruhan 44 triliun GB data global pada 2020 atau penyumbang pertumbuhan data terbesar di Asia Tenggara.
Hal ini menunjukkan pentingnya satu Big Data bagi Indonesia yang tidak terlepas dari data ekonomi, bagaimana data dikumpulkan, dikelola, dan dipertukarkan untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi aktivitas bisnis, pemerintahan, hingga masyarakat.
“Akan tetapi banyak sekali fenomena data yang susah didapatkan, tidak akurat, tingkat kepercayaan terhadap data yang rendah, tidak transparan, saling tumpang tindih sehingga muncul berbagai permasalahan di lapangan akibat adanya ketidak-sinkronan data dan menyebabkan eksekusi yang lama hingga tidak tepatnya sasaran, baik itu di segmen industri maupun pemerintahan,” terang Budi.
Lebih lanjut, problema yang tak kalah penting ialah menyangkut tata kelola yang berimplikasi pada pemanfaatan data ekonomi yang belum terasa di masyarakat.
Padahal, pengelolaan data yang tepat memiliki potensi yang besar, salah satunya dengan cara menggabungkan data dari berbagai sumber, perusahaan, sektor dalam suatu ekosistem yang menarik, sehingga dapat dilakukan pemanfaatan data untuk tujuan monitoring atau pengukuran, hingga prediksi.
Bisa disimpulkan, pentingnya satu Big Data mampu menjadi solusi bagi organisasi atau pemerintahan untuk memberikan standar, mengintegrasi, mengolaborasi, memvalidasi, serta menjaga integritas dan akurasi dengan governance data yang terpercaya sehingga dengan tata kelola yang baik akan memberikan dampak positif secara signifikan.
Berdasar dari kebutuhan ini dan sejalan dengan visi Telkom mewujudkan kedaulatan digital Indonesia, maka Leap Telkom menghadirkan BigBox, salah satu produk digital milik Telkom yang bergerak di bidang Big Data Analitik, di mana Budi berperan sebagai Chief Marketing-nya.
BigBox merupakan produk brand dari Telkom Indonesia yang menyediakan platform dari solusi End-to-End Big Data yang dapat membantu mentransformasikan data yang kompleks menjadi insight/value sesuai dengan kebutuhan operasional dan bisnis perusahaan.
Budi merasa telah berada di jalur yang tepat dengan bergabung di Telkom. Di BigBox, Ia bertugas mengembangkan dan mengelola divisi marketing. Membuat program dan strategi marketing berdasarkan OKR yang disepakati oleh manajemen. Setelah itu, mendistribusikan ke tim marketing agar dapat dijalankan oleh anggota tim, juga memastikan pencapaian program dan strategi yang dijalankan dapat terwujud sesuai perencanaan dan melakukan evaluasi untuk menjadi point of improvement pada periode berikutnya.
“Lebih spesifik, yang saya lakukan adalah menerjemahkan OKR menjadi beberapa program marketing, sehingga dapat memastikan target tercapai sesuai perencanaan. Sedangkan program marketing yang biasa dilakukan adalah awarness, acquisition, acceleration, retention, referral yang dilakukan baik activity offline seperti direct sales, maupun online seperti digital marketing,” tutup Budi.
Masih penasaran dengan cerita lainnya? kunjungi medium kami di medium.leaptelkom dan follow untuk mengikuti keseruan lainnya!
Artikel Terkait
6 Solusi AI Terbaik Milik BigBox
1 minggu yang lalu
Telkom Perkuat BigBox dengan AI Microsoft, Inovasi Mutakhir untuk Masa Depan Digital yang Lebih Cerdas
2 minggu yang lalu
LLM dan Masa Depan AI: Kunci Keamanan Data dan Optimalisasi Operasional
1 bulan yang lalu
BigBox Hadirkan Platform AI untuk Ciptakan Chatbot Tanpa Keahlian Coding yang Bisa Tingkatkan Lebih 70% Layanan Pelanggan
1 bulan yang lalu