LP
Leap by Telkom
•
16 Jun 2022 13.57 WIB
Laporan terakhir Bank Dunia yang terangkum dalam Logistics Performance Index (LPI) 2019 menempatkan Indonesia pada peringkat 46 dunia dengan skor 3,15 (dalam skala 1–5). Hal ini erat kaitannya dengan biaya logistik di Indonesia yang secara statistik menempati urutan tertinggi di Asia Tenggara, yakni 23,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2019.
Tingginya biaya logistik tersebut berdampak pada daya saing usaha di Indonesia. Pengusaha Indonesia menjadi sulit berkompetisi dengan para pengusaha di negara-negara lain dalam kawasan.
Ironinya, biaya yang sangat tinggi ini tidak diimbangi dengan mutu pelayanan logistik yang baik. Seperti prasarana logistik yang masih konvensional macam jalan, pelabuhan, dan hubungan antarmoda, belum lagi konektivitas antara satu lokasi dengan lokasi lain yang belum terbangun. Hal ini mengakibatkan pengiriman kontainer ke daerah jauh lebih mahal apabila dibandingkan dengan pengiriman ke luar negeri.
Ditambah pula masalah transparasi selama distribusi. Kapabilitas logistik yang lelet dan tak responsif dengan biaya yang enggan bersaing, menjadi concern Telkom Indonesia untuk menghadirkan terobosan dan solusi yang mumpuni memapras senarai problematika logistik ini.
Baca juga: Mengintegrasi Logistik Bersama Logee Distri
Telkom selaku perusahaan BUMN yang mengkhususkan dirinya sebagai perusahaan dengan kompetensi Digital Telco (baca: sekarang Leap Telkom), merasa terpanggil untuk memberikan sumbangsih sebagian kompetensinya demi meningkatkan layanan logistik nasional Indonesia, yakni dengan memberikan sentuhan-sentuhan digitalisasi dalam berbagai proses logistik. Mulai dari transparasi proses logistik dengan layanan tracing & tracking, digitalisasi proses di pergudangan, sampai pengiriman ke berbagai lokasi di seluruh Indonesia.
Hal tersebut dikemas dalam satu platform bernama LOGEE.
LOGEE adalah platform digital di ekosistem logistik di bawah payung Leap Telkom yang memberikan layanan logistik yang terhubung dari sisi transportasi, distribusi, hingga monitoring dan analitik aktivitas logistik, saling berinteraksi untuk pemenuhan segala kebutuhan para pelaku bisnis dan penyedia jasa logistik.
Sebagai solusi digital, LOGEE tidak hanya mendigitalisasi proses end-to-end supply chain. LOGEE juga menghubungkan ekosistem secara luas untuk proses perdagangan yang lebih optimal, sehingga keseluruhan prosesnya menjadi lebih efektif dan efisien dan akan berbanding lurus dengan benefit yang diterima.
Melalui Logee Transportation, Logee Distribution, Logee Control Tower, dengan memanfaatkan Internet of Things (IoT), Big Data, dan Artificial Intelligence (AI), Leap Telkom mengkolaborasikan semua kekuatan yang ada demi meningkatkan daya saing nasional dalam aspek logistik.
Baca juga: Dashboard Live Tracking LOGEE Mengatasi Driver “Nakal”
Logee Distribution hadir untuk memberikan solusi melalui agregasi order, konsolidasi inventory, order processing dan fulfillment, last mile delivery, dan manage sales person termasuk pengukuran KPI (Key Performance Indicator), sehingga E2E visibilitas di setiap titik bisa dilacak.
Ini memberi kemudahan dan efisiensi cost dalam mendapatkan barang bagi outlet. Melalui Logee Order, Logee Sales, dan Logee Fulfillment yang terintegrasi secara seamless, proses pengiriman pun mengintegrasi banyak pihak di ekosistem logistik, seperti logistic player, trading arm, komunitas, financial services, sales channel, startup dan SoE termasuk pemerintah daerah dan kota setempat.
Guna memastikan pergerakan layanan dan jaringan bisnis LOGEE menjadi massive dan sistemik, baru-baru ini Leap-Telkom Digital meresmikan gudang baru LOGEE, di Bandung, Jawa Barat, pada 18 April 2022 silam.
Gudang baru bernama Hub BDG.001 ini merupakan gudang keempat yang dimiliki LOGEE, menyusul tiga gudang sebelumnya yang telah beroperasi di Sumedang, Cirebon, dan Bandung.
Logee Hub BDG.001 difungsikan untuk menampung barang-barang yang masuk ke LOGEE sebelum akhirnya didistribusikan ke Depo dan Stock Point Logee di wilayah Jawa Barat. Dalam waktu dekat, LOGEE juga akan membangun lima gudang lain di Bandung Kota, Cianjur, Cimahi, Semarang dan Surabaya, dengan target 20 gudang yang kelak tersebar di kota-kota besar Indonesia pada akhir tahun.
Penambahan gudang demi gudang ini, merupakan salah satu upaya perkuatan posisi LOGEE, yang tak lain juga menunjukkan posisi Indonesia sebagai tuan di negerinya sendiri. Persis seperti apa yang disampaikan oleh Saiful Hidayat, Executive Vice President Digital Business & Technology pada acara tersebut, “tujuannya agar bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri dan tidak hanya sebagai pasar saja”.
Masih penasaran dengan cerita lainnya? kunjungi medium kami di medium.leaptelkom dan follow untuk mengikuti keseruan lainnya!
Artikel Terkait
Pemanfaatan Fitur SaaS untuk Memperkuat Infrastruktur Digital Konsumen pada Industri Logistik
1 bulan yang lalu
Efisiensi Biaya Logistik dengan Optimalisasi Fungsi Data
1 bulan yang lalu
Solusi LOGEE: Simplifikasi untuk Efisiensi Industri Logistik
3 bulan yang lalu
Solusi IoT atas Permasalahan Infrastruktur Logistik di Indonesia
3 bulan yang lalu