Leap Logo

LOGEE Memungkas Kebutuhan Digital Pengelolaan Logistik Bisnis di Indonesia

LP

Leap by Telkom

04 Jul 2022 12.35 WIB

portrait

Perkembangan zaman dan teknologi mendorong digitalisasi sebagai sebuah keniscayaan. Pada era di mana lingkungan bisnis semakin bergejolak, kompleks, dan semakin tidak pasti dalam satu dekade terakhir, atau biasa dikenal dengan akronim VUCA (Volatile, Uncertain, Complex and Ambiguous), dibutuhkan kemampuan untuk beradaptasi secara cepat, tepat, dan efisien dengan perubahan yang dinamis.

“Di era VUCA, kita dituntut memiliki learning agility yang mampu mengidentifikasi strong, weakness, opportunity dan threat yang kita miliki dan hadapi sehingga dapat membuat strategi dan memberikan treatment yang sesuai dalam menghadapi situasi dan kondisi, bahkan membuat forecasting,” demikian kata Ummi Robbaniyah Mushthofa, alumni S1 Teknik Elektro ITS yang sekarang mengemban amanah sebagai Product Manager Logee Truck di Logee Transportation.

Melalui transformasi digital yang dilakukan Telkom, Ummi percaya telah berada di jalur yang benar untuk melangkah dan berperan mempercepat terwujudnya digitalisasi di berbagai sektor dan aspek kehidupan masyarakat Indonesia.

“Menjadi seorang digital talent membantu saya memiliki growth mindset untuk dapat beradaptasi dengan terus belajar, mengembangkan potensi dan berkontribusi lebih melalui peran saya dengan think different dalam daily activities karena setiap milestone stage membutuhkan cara berpikir yang berbeda. Bagi saya, ‘everyday is a new journey to learn something new!’,” begitu kata Ummi optimis.

Hal tersebut bukan tak mendasar, sebagai digital talent Ummi merasa mendapatkan berbagai pengalaman berharga, berkolaborasi dengan orang-orang hebat yang selalu siap bersinergi, berkembang bersama, dan berkontribusi lebih dalam menghasilkan layanan terbaik dan deliverables product yang sesuai kebutuhan pengguna. Itulah mengapa Ummi bersemangat, selain juga untuk mengantisipasi apa yang akan terjadi.

Karir Ummi boleh dikata lempang. Awal bergabung di Telkom, Ia mengikuti rekrutmen GPTP 12 pada tahun 2020 di mana saat itu langsung ditempatkan di salah satu Tribe Logistics Telkom. Saat ini sebagai Tribe Innovator Divisi Digital Business & Technology Telkom Indonesia, selain posisinya sebagai Product Manager Logee Truck di Logee Transportation.

Logee Transportation merupakan salah satu portfolio dalam ekosistem logistik yang sedang dibangun Telkom. Ummi memaparkan jika kebutuhan logistik di Indonesia memerlukan transformasi digital guna menjawab kebutuhan era new-commerce dan masalah biaya logistik yang relatif tinggi yaitu sekitar +-24% dari Gross Domestic Bruto (GDP), di mana rata-rata biaya logistik di negara maju <5% dari GDP.

LOGEE hadir sebagai bentuk kontribusi untuk mendukung Logistics 4.0 yaitu digitalisasi dalam bidang logistik. Selain itu, LOGEE juga diproyeksikan sebagai one stop solution dalam penyediaan platform digital logistik End-to-End untuk berbagai layanan logistik.

Selain itu, era online order menuntut adanya visibilitas pemilik barang dari pabrik hingga outlet/end users. Kapabilitas logistik yang agile dan responsif dengan biaya kompetitif mengakibatkan terjadi transportasi-distribusi yang tepat jumlah, tipe, dan waktu tiba di outlet/end users secara cepat kapanpun dan di manapun.

Baca juga: Ketika Kebutuhan Logistik Pasar Indonesia Terpenuhi

“Begitu pula pemain logistik seperti trucker, warehouse dan lainnya dalam melayani pemilik barang memerlukan kapasitas logistik yang agile, terutilisasi maksimal dan terintegrasi antara link atau transport dan node atau hub secara efisien,” jelas Ummi.

Menatap hal-hal tersebut telkom berupaya mempercepat pembangunan infrastruktur dan platform digital cerdas yang berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses seluruh masyarakat serta mengorkestrasi ekosistem digital demi memberikan pengalaman digital pelanggan terbaik.

Telkom menyadari bahwa Digitalisasi Industri begitu penting bagi pemerintah untuk membawa Indonesia menjadi bangsa yang kompetitif dan memberdayakan masyarakat dengan membangun ekosistem digital demi mencapai kedaulatan digital Indonesia, termasuk dalam sektor logistik.

Sebagai bentuk komitmen dalam mengakselerasi transformasi digital Indonesia, Telkom menghadirkan brand LEAP-Telkom Digital yang merupakan umbrella brand beragam produk dan layanan digital Telkom. Produk tersebut salah satunya LOGEE.

Kemudian, sebagai solusi digitalisasi logistik Telkom menghadirkan LOGEE dengan tiga pilar yang saling terhubung (Logee Transportation, Logee Distribution, dan Logee Control) untuk mendukung terciptanya ekosistem logistik digital.

Sekali lagi, LOGEE adalah TELKOM National Logistics Digital Platform (TNLDP) hadir sebagai platform bisnis untuk model operasi baru logistik, menyediakan tools digital, orkestrasi proses dalam ekosistem hingga matching demand-supply kapasitas logistik.

Baca juga: LOGEE: Supply Chain Digital Bridge

Logee Transportation berfungsi untuk mendigitalisasi transportasi truk yang terkoneksi ke ekosistem port dan intermoda laut maupun udara, Logee Distribution untuk digitalisasi pengelolaan order outlet, fulfilment dan mengelola sales force. Sementara itu, Logee Control berguna untuk tracking hub, analytics dan koneksi ke ekosistem yang lebih luas.

Logistic Digital Ecosystem menjadi salah satu Top Acceleration program RKAP TELKOM di 2022.

Melanjutkan pencapaian LOGEE saat ini dengan bergabungnya ratusan perusahaan, puluhan ribu unit truk, dan outlet tergabung, LOGEE bermaksud untuk scale up layanan demi memperluas jangkauan dan berperan secara maksimal dalam digitalisasi logistik di Indonesia melalui kolaborasi dan sinergi kerjasama dengan berbagai pihak.

Secara khusus sinergi dalam merangkai karya dengan berbagai BUMN logistik strategis (SIG, PIHC, Poslog, Damri, KAI Logistik, VTP, IPC 2-NPCT1, TPK KOJA, Bank Mandiri, Bank BRI, Persero Batam) serta Perusahaan Manufaktur dan Trucker Private (Haier, Kaldu Sari Nabati, Kahatex, Saba Transindo dan Dohar Arta).

Melalui feedback dan identifikasi kebutuhan customer, LOGEE melakukan incremental development dan continous improvement demi menghadirkan solusi logistik yang tepat guna. LOGEE juga berupaya memperkuat kemitraan strategis dengan logistik player BUMN, Swasta, dan Asosiasi. Pemain dan prinsipal logistik menggunakan LOGEE untuk mendigitalkan operasi ekosistem mereka. Hal tersebut dilengkapi juga dengan dukungan financial service dan kemudahan mencari armada dalam pengangkutan barang serta shared capacity logistics dan End-to-End visibility.

Sebagai seorang Product Manager Logee Truck, Ummi berperan sebagai penghubung antara customer dan perusahaan dengan mengidentifikasi kebutuhan pelanggan agar deliverables produk sesuai dengan kebutuhan market melalui incremental development & continuous improvement, menyelaraskan objektif yang perlu dicapai produk dengan tujuan bisnis mulai level perencanaan hingga evaluasi.

Dari sisi strategis melakukan gap analysis, riset analisis kelayakan bisnis dan kompetitor. Sementara dalam aktivitas sehari-hari, Ummi berkolaborasi dengan Product Owner untuk menerjemahkan tujuan ke dalam daily execution, mengembangkan dan mengelola produk melalui perumusan product roadmap dan product life cycle dengan customer obsessed mindset demi menghasilkan produk yang happy to use.

Baca juga: Pengiriman Cargo dan Trucker Aman dengan Transparansi Harga

Untuk memastikan LOGEE tetap pada role-nya, Ummi menjelaskan jika TNLDP dibangun dengan nilai-nilai keterbukaan (open), secure dan smart yang melakukan agregasi demand dan supply dengan kemitraan Fourth Party Logistics (4thPL).

“Melalui platform LOGEE, Telkom mengupayakan semua pelaku di rantai pasok dapat mendigitalisasi prosesnya, terhubung seamless dalam ekosistem logistik dengan didukung sistem keuangan yang tepat. LOGEE juga menjadi bagian penting dalam upaya menurunkan cost logistics menjadi 19%,” pungkas Ummi.

Masih penasaran dengan cerita lainnya? kunjungi medium kami di medium.leaptelkom dan follow untuk mengikuti keseruan lainnya!

Formulir Pertanyaan