LP
Leap by Telkom
•
18 Aug 2023 16.03 WIB
Seserius Apa Telkom ?
myIndibiz 1.2 atau versi 2 luncur tanggal 17 Agustus 2023. Yang membedakan dengan versi pertama adalah generated AI (Artificial Intelligence) di dalamnya.
Telkom menyadari pentingnya terus terupdate dengan teknologi, bahkan menjadi pelopor di Indonesia. Tidak sekadar latah atau ikut-ikutan trend AI. Justru Telkom merasa bertanggung jawab dalam mendigitasi bangsa lewat AI, salah satunya. AI diprediksi akan berkembang jauh lebih cepat dibandingkan dunia meta dari sisi dampak dan kegunaan. Sehingga, Telkom sebagai perusahaan negara yang berfokus digital, tak salah kiranya jika menempatkan diri sebagai early adopter.
Kita memahami langkah-langkah perkembangan teknologi seperti internet yang dimulakan dengan internet first atau web first. Atau dunia mobile yang diawali dengan mobile first, maka saat ini dalam perkembangan kecerdasan buatan, kita memasuki tahap AI first. Teranglah menjadi penting mengambil posisi dan peran pada langkah awal ini. Pertanyaannya kemudian, seserius apa Telkom berada di industri ini?
Alih-alih terengah-engah berjalan sendiri, Telkom memilih menggandeng partner yang memang ahli di bidang ini agar langkah lebih panjang, cepat, dan tepat. Telkom telah bekerjasama dengan tech giant partnership yang merupakan salah satu pelopor di bidang AI. Kerjasama ini salah satunya bertujuan untuk mengoptimasi AI yang akan berfungsi secara dua arah, yaitu internal dan eksternal.
Dari sisi internal, AI dimaksudkan untuk meng-enhance proses bisnis yang telah Telkom miliki dengan meningkatkan pengetahuan pegawai (terkhusus Account Manager/AM) yang tujuan akhirnya tak lain meningkatkan pelayanan sehingga customer bisa dilayani dengan lebih baik. Sementara faktor eksternal, optimalisasi AI ditujukan untuk mendigitasi bangsa dengan melahirkan produk-produk baru berbasis AI yang kelak menjadi diferensiasi layanan digital Telkom.
Dalam tubuh Telkom sendiri, melalui Digital Business Teknologi (DBT), Telkom sedang menyiapkan satu squad khusus AI. Pembentukan Squad AI merupakan salah satu strategi perusahaan dalam mengembangkan dan memanfaatkan, juga meng-capture value AI. Tentu saja, ini menjadi cerminan Telkom benar-benar serius dan fokus mengembangkan AI.
Bizy si ‘Buddy’
Sekali lagi, tepat di hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 78 Telkom merilis Bizy dalam myindibiz sebagai implementasi pertama AI generated. Dipilihnya myindibiz bukan tanpa alasan. Usai Fixed Mobile Convergence (FMC) dilakukan dengan memisahkan unit bisnis IndiHome dari induk usaha dan menggabungkannya dengan Telkomsel, Telkom perlu fokus di titik unit bisnis mana yang memiliki potensi terbaik.
Sekilas mengenai FMC, ini merupakan bola bisnis yang terkonvergensi dari sistem komunikasi fixed dan mobile yang ditunjukkan melalui konvergensi sisi terminal, jaringan (network), juga layanan (service). FMC bukanlah metode baru, sejak 2005 strategi ini dipakai di perusahaan telekomunikasi di seluruh dunia. Tiongkok, Singapura, dan Australia tercatat sebagai pengadopsi pertama. FMC dipercaya mampu menghasilkan efisiensi dari berbagai lini, termasuk belanja modal, teknologi, pemasaran yang ujung-ujungnya bakal mendatangkan profit optimal.
Nah, kembali kepada pilihan mengapa myindiBiz? Meski sama-sama menyediakan produk layanan berbasis internet, tetapi market-nya berbeda dengan IndiHome. IndiHome diperuntukkan bagi pengguna rumahan, sedang IndiBiz didedikasikan untuk pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM).
Bisa dibilang, myindiBiz merupakan ekosistem solusi digital dunia usaha menuju UKM Go Digital. Ada 4 pondasi solusi yang dimiliki myindiBiz, yakni solusi platform dan layanan digital, solusi kemajuan UKM berupa kolaborasi dengan Startup dan Developer, solusi pembiayaan dengan lembaga keuangan, dan solusi produktivitas UKM dengan kolaborasi bersama komunitas dunia usaha.
“Telkom mengincar kenaikan pelayanan terhadap segmen UKM. UKM menjadi fokus utama Telkom dalam Business to Business (B2B) dan myindibiz adalah aplikasi yang diharapkan mampu melayani hal ini,” ungkap Fauzan Feisal, Deputy EVP CX & Digitization Telkom Indonesia.
Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mencatat ada 65,4 juta UMKM di Indonesia pada tahun 2022. Jika Telkom harus melayani seluruh UKM tersebut melalui Account Manager (AM), tentu bisa dibayangkan berapa banyak cost yang perlu dikeluarkan. Belum lagi jumlah AM yang tidak sebanyak itu. Sehingga, segmen ini dirasa memang harus self service. Bukan ditinggal, tetapi Telkom mendampingi para UKM tersebut dengan teknologi digital dari myindibiz.
“Kita merilis AI dimulai dari myindibiz karena di sanalah kita hendak memusatkan pelanggan baru. Dianggap baru, karena experience-nya baru kita tata dengan end to end. Mudahnya begini, pelaku UKM butuh ‘buddy’ atau teman untuk menjelaskan dan memberikan analisa bisnis,” tambah Fauzan.
Si ‘buddy’ ini bernama Bizy. Ia menjadi tempat bertanya dan memberikan jawaban berikut analisa-analisa dan prediksi bisnis yang akan atau sudah dijalankan pelaku UKM. Termasuk juga memberi rujukan peluang-peluang dan potensi market baik berjualan secara online maupun offline. Inilah yang dimaksud sebagai fungsi untuk eksternal.
Bizy Perkuat Fungsi AM
Fungsi internal yang disasar Bizy adalah adopsi pengetahuan produk-produk digital. Informasi seluruh produk digital Telkom dikumpulkan dalam AI dan Acount Manager kelak bisa menanyakan apa saja di situ. Katakanlah, Bizy akan bertindak sebagai personal assistant yang bersifat privat tanpa mengurangi intimasi AM dengan calon stakeholder atau customer.
“Telkom itu lahir dengan single product, telepon rumah, satellite, dan begitu ada digital kita bisa menjual ratusan bahkan ribuan produk. Bayangkan seorang AM menghafalkan produk sebanyak itu, rasanya tidak mungkin. Kalaulah hafal, belum tentu updated mengenai harganya, atau stok-nya. Nah, yang paling krusial juga UKM era digital itu bukan masalah produk, melainkan use case. Satu produk digital, bisa diterjemahkan berbeda untuk setiap perusahaan. Misal, OCA Blast yang menyampaikan pesan ke seluruh kanal komunikasi. Satu perusahaan merasa itu berguna untuk jualan, tetapi perusahaan lain justru terbantu dalam hal engagement dengan customer existing-nya. Dengan adanya asisten digital Bizy, data-data itu bisa mudah diakses AM sehingga AM dapat memberikan rekomendasi produk digital Telkom yang tepat kepada calon customer,” papar Fauzan.
Apa yang dipaparkan Fauzan membuat kerja AI menjadi masuk akal. Leapers bisa bayangkan berapa biaya yang diperlukan untuk melakukan training AM satu per satu produk digital dengan dinamikanya yang sangat pesat.
Terlepas dari segala posibilitas di atas, ada yang perlu diperhatikan menurut Fauzan. Konsentrasi penting yaitu terkait keamanan data Telkom itu sendiri. Seperti apa strategi Telkom berkaitan hal ini? Bagaimana skema filtrasi data dan aksesibilitasnya? Nantikan bagian ketiga dari serial Telkom AI setelah ini!
(bersambung)
(hzr)
Artikel Terkait
LLM dan Masa Depan AI: Kunci Keamanan Data dan Optimalisasi Operasional
2 minggu yang lalu
Potensi dan Tantangan AI Multimodal dengan Keragaman Bahasa di Indonesia
2 minggu yang lalu
Mengoptimalkan Keamanan dan Efisiensi dengan Video Analytic AI
3 minggu yang lalu
Tanya Pijar, Revolusi Digital Berbasis AI Bikin Pembelajaran Siswa Jadi Lebih Personal
3 minggu yang lalu