Leap Logo

Membawahi Data Analyst, Data Engineer, dan Data Scientist, Apa Fungsi Seorang Head of Data?

LP

Leap by Telkom

04 Oct 2022 17.28 WIB

portrait

“Jangan pernah takut mengambil opportunity baru!”

Kalimat yang menjadikan Yusuf Fahry untuk tidak ragu menangkap sebuah kesempatan. Rasa optimis menyingkirkan ketakutannya terhadap responsibility yang pasti akan lebih banyak, lebih berat, dan lebih luas. Ketakutan ini justru ia jadikan sebagai trigger mengambil resiko, karena ia percaya bahwa secara alamiah, manusia akan berusaha untuk beradaptasi. Kata-kata Martin Luther King memotivasinya, “everything is always seems impossible until it’s done”. Semua tampak sulit sampai kita menyelesaikannya.

Sebagai Head of Data yang memegang produk Logee, Yusuf lebih banyak berpusat di level manajemen, mengatur bagaimana tim data yang dibawahinya bisa serve bisnis. Sehingga penting memiliki kemampuan untuk bisa capture business need.

“Sebelum bergabung di Telkom, saya di gaming industri. Ketika saya di-approach oleh Human Resource (HR) Telkom, saya mendengar informasi jika Telkom sedang mengembangkan berbagai macam industri di digital. Menurut saya ini merupakan bukti nyata pemerintah memang serius dan lebih kompetitif dengan swasta, sekaligus mematahkan asumsi saya bahwa BUMN itu ‘kolot’ dengan pemikiran yang masih lama. Maka saya putuskan mengikuti proses yang ada, selama kurang lebih enam bulan karena memang ada penyesuaian waktu juga sebelum saya resign di tempat lama. Februari 2022 saya mulai aktif di Telkom dengan ditempatkan di Tribe Data Science Center (DSC),” buka Yusuf Fahry.

Pentingnya Inisiatif

Menciptakan bonding dengan tim dan ownership terhadap yang dikerjakan adalah selalu dimulai dari diri sendiri. Sehingga inisiatif adalah faktor paling penting untuk bisa melebur dalam pekerjaan.

“Pertama-tama pasti harus observasi, seperti misal saya di tim data, hal pertama yang saya lakukan adalah observasi, mengamati bagaimana tim, bagaimana authority model-nya dalam suatu perusahaan di sisi bisnis, sudah sampai mana. Ketika kita sudah mengetahui posisi tim data perusahaan, kita perlu mengobservasi lagi kebutuhan bisnis atau stakeholder terhadap apa ekspektasi mereka, bagaimana operasional B2B yang ingin dijalankan Telkom, dalam hal ini khususnya Logee. Nah, dari situ akan ketahuan bagaimana ekspektasi perusahaan atau bisnis terhadap tim data,” ungkap Yusuf.

Menurutnya, hal di atas harus benar-benar clear di awal supaya bisa menerjemahkan visi yang dibawa perusahaan. Kemudian, hal yang penting terkait inisiatif adalah mengetahui culture perusahaan, apakah bersifat interpersonal working management, atau hal lainnya. Ketika ketiga hal tersebut telah diketahui, maka tim data akan mampu membangun roadmap untuk apa yang perlu dibuat, dibentuk.

“Jadi, roadmap-roadmap ini tidak hanya soal teknikal saja, kadang ada culture juga. Culture yang harus dibentuk, bagaimana tim data berinteraksi dengan stakeholder, apa yang akan kita deliver? Apa yang kita bikin itu perlu di-define? Jadi ya, awalnya kita perlu melakukan observasi sebagai tindakan dasar,” kata Yusuf.

Sisi Manajerial Head of Data

Seperti yang diketahui bahwa Yusuf membawahi beberapa peran seperti Data Analyst, Data Scientist, dan Data Engineer. Yusuf bertugas untuk membuat roadmap planning, mengukur, men-delivery, menentukan milestone 1, milestone 2. Sehingga subordinate yang berada di bawahnya mendapat ‘pesan’ yang jelas terkait apa yang perlu dikerjakan.

“Karena saya juga banyak tektokan dengan stakeholder, saya yang mengkomunikasikan inisiatif-inisiatif yang datang dari teman-teman tim. Tugas saya pada dasarnya nge-lead tim data, memantau progressnya sampai di mana, dan jika ada problem maka kita duduk bareng untuk mencari solusinya. Ya sama yang terakhir sih hands on kalau memang diperlukan. Saya senang sekali memberi kesempatan teman-teman mencoba karena itu adalah kesempatan mereka untuk grow. Jadi misalkan ada case nih, saya tahu itu sulit, tetapi sebelum saya turun tangan, saya beri kesempatan tim untuk mengerjakan dulu. Jika sampai tenggat waktu masih belum terpecahkan, di situlah saya terjun hands on,” jelas Yusuf.

Dalam perannya sebagai pemimpin, Yusuf berusaha untuk terus menumbuhkan sisi humanis dan empati terhadap timnya. Menurutnya, Hal ini dikarenakan cara-cara bossy sudah tidak relevan lagi dengan zaman, justru dengan menempatkan empati, banyak penelitian menyebut sebagai cara efektif dan penting untuk skill seorang leader.

Ia menganalogikan dirinya seperti seorang mathematician dan physician. Ibarat matematika yang ada di dalam fisika, tetapi fisika itu sendiri bukanlah matematika. Dasar matematika harus diketahui untuk bisa dikembangkan di fisika. Hal ini menurut Yusuf, serupa dengan perumusan OKR dimana ia perlu tahu bisnis yang dijalankan seperti apa, kemudian ia formulasikan untuk kemudian dikembangkan, “kita kan tidak mungkin bekerja sendiri, harus dibantu tim. Jadi kalau misalkan yang turun ke bawah itu yang matematikanya, nah yang dari atas turun ke saya, dan saya turunkan ke bawah itulah formulasinya. Pengaplikasiannya seperti apa, physicist-nya itu di bawah”.

Maka dari itu, penting mengetahui bisnis, tren untuk nge-set reasonable target dalam menerjemahkan OKR dan mencapai achievement agar Data Analyst, Data Engineer, dan Data Scientist bisa memberikan kontribusi untuk satu goal yang sama. Inisiatif yang dibicarakan di awal tadi adalah modal timdata bekerja sebagai sebuah team work, bahwa mereka berada di satu kapan yang sama, saling bantu, berinteraksi, berbagi informasi dan pengetahuan sehingga bisa saling back up dan tidak ada yang ‘ketinggalan’ atau ‘tertinggal’.

Berkembang dan Mengembangkan Produk Digital Telkom

Memiliki tanggung jawab dalam mengerjakan data Logee bukanlah hal mudah, apalagi Logee  berfokus menjadi sebuah solusi dalam ekosistem logistik Indonesia. Yusuf percaya bahwa data sangat penting di ranah logistik terutama memberikan kontribusi ke tim data untuk industri logistik, mulai dari seperti apa optimasi operasional, bagaimana operasional warehousing, begitupun dengan prediksi-prediksi ketersediaan barang.

Yusuf pun juga bercerita bahwa saat ini kebutuhan data di Logee masih condong untuk operasional efisiensi, bagaimana me-minimize cost yang dikeluarkan dalam operasional tim data. Ketika Yusuf mengerjakan Logee dalam penentuan rute di aplikasi, ia menceritakan bagaimana peran data bisa memberikan rujukan rute optimal sehingga bisa saving cost sebanyak 50%, “dengan data, efficiency minimizing cost bisa dilakukan, sehingga dengan cost yang bisa ditekan akan memberi pengaruh terhadap harga yang kita keluarkan. Kita juga melakukan riset terhadap sparepart kendaraan sehingga ketahuan cost per kilometer-nya, maka kita sarankan komponen-komponen apa yang perlu dipakai supaya mendatangkan profit. Tim data mengerjakan sampai ke hal-hal tersebut yang muaranya nanti bisa membantu ke revenue operasional efisiensi”.

Saat ditanya mengenai seberapa besar peluang berkembang di Telkom, Yusuf menyebut bahwa ini adalah hal yang menarik, “kalau boleh jujur, itu disupport banget dari chapter untuk berkembang, kita bisa request training apapun yang bisa di-consider dan dibayarkan oleh chapter meskipun biayanya tidak murah. Karena saat ini ada beberapa yang mengambil course yang lumayan costly untuk satu orang-nya dan Telkom support untuk itu”. Sehingga, Yusuf tidak ragu mengajak Leapers untuk bergabung di Telkom, khususnya digital talent di bidang data.

“Kesempatan belajar dan mengembangkan diri bisa menjadi alasan untuk bergabung di Telkom, kalau memang kemampuanmu belum memadai better be yourself and be honest saja saat interview nanti. Mending jujur aja punya kekuatan di sini, kekurangan di sini. Karena Telkom tuh humanis dan kekeluargaannya tinggi, kepedulian terhadap karyawannya juga tinggi. Intinya, Telkom itu bukan opportunist!” pungkas Yusuf.

Yuk jadi bagian dari digital talent Telkom Indonesia bersama Yusuf! Temukan kesempatan dan apply segera dengan klik button di bawah ini.

Masih penasaran dengan cerita lainnya? kunjungi medium kami dan follow untuk mengikuti keseruan lainnya. Baca juga artikel tentang perjalanan Faldy mendapatkan role sebagai Data Analyst, Ryan sebagai Data LeadMetanesia sebagai solusi Metaverse dari Telkom, serta bagaimana Telkom menjadi solusi untuk pandemi COVID-19.

Formulir Pertanyaan