Leap Logo

Netmonk: Optimalisasi Monitoring Jaringan Sektor Perbankan

LP

Leap by Telkom

13 Jan 2025 14.33 WIB

portrait

Jaringan internet menjadi elemen vital bagi operasional perbankan! 

Industri perbankan memiliki kebutuhan server yang sangat kompleks dan kritikal. Bagaimana tidak, peran perbankan mengelola data dan transaksi finansial secara aman, cepat, dan andal begitu vital. Belum lagi volume transaksi yang besar dan terus meningkat kian waktu, kinerjanya dituntut sempurna. Tak mengherankan jika server jaringan yang dimiliki perbankan harus memiliki tingkat keamanan tinggi dalam menjaga transaksi juga keamanan data pelanggan terhadap peretasan atau kebocoran informasi.

Selain keamanan dan performa, server di sektor perbankan juga harus mendukung kebutuhan penyimpanan data berskala besar. Mulai dari data historis hingga data transaksi harian. Kemampuan server dalam mengelola teknologi virtualisasi dan integrasi dengan sistem lama juga sangat penting, mengingat banyak bank masih mengoperasikan sistem legacy yang memerlukan kompatibilitas tinggi. Anda bisa membayangkan jika server di perbankan memiliki latensi atau keterlambatan jaringan yang tinggi, betapa kondisi itu dapat memicu permasalahan serius dan mengancam reputasi suatu bank atau lembaga keuangan. 

Ketika jaringan server perbankan mengalami downtime, dampaknya juga akan langsung terasa oleh nasabah dan masyarakat umum. Transaksi keuangan seperti transfer uang, pembayaran, dan penarikan tunai melalui ATM dan layanan digital lain akan terganggu karena tidak bisa diakses. Tentu, hal ini akan mengganggu pembayaran tagihan bahkan kebutuhan mendesak. Selain membuat kesal, bukan tidak mungkin nasabah justru mengalami kerugian finansial akibat denda lantaran pembayaran penting tertunda. 

Dampak lainnya juga dirasakan oleh sektor bisnis yang berpotensi kehilangan pendapatan karena pembayaran elektronik terhenti. Ketidakpastian selama downtime menimbulkan kekhawatiran di kalangan nasabah, yang dapat berdampak buruk pada reputasi bank, terutama jika masalah ini tidak segera ditangani atau sering terjadi. Dalam beberapa kasus, downtime juga bisa menjadi indikasi adanya serangan siber seperti DDoS, yang meningkatkan risiko keamanan data nasabah.

Agar situasi yang tidak diinginkan itu bisa terhindarkan, dibutuhkan solusi monitoring jaringan yang dapat memastikan server tetap bekerja dalam kondisi prima secara real-time selama 24/7. Ketika perbankan dan lembaga keuangan sanggup menghadirkan kinerja server yang optimal, maka nasabah bisa leluasa melakukan berbagai aktivitas perbankan, seperti transfer dana, pembayaran tagihan, hingga pembukaan rekening secara online tanpa harus datang ke kantor cabang. Termasuk juga menjaga sistem jaringan pada mesin-mesin ATM dan konektivitas antara kantor cabang dan pusat.

Itulah sebabnya, perusahaan yang bergerak di bidang keuangan atau perbankan sangat membutuhkan monitoring jaringan yang andal, seperti Netmonk! 

Netmonk adalah aplikasi monitoring jaringan yang memberikan kemudahan dan solusi untuk memenuhi semua kebutuhan monitoring di perusahaan dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom). Melalui produk unggulannya yaitu Netmonk Prime, perusahaan perbankan dapat memonitor jaringan, server, maupun Web/API dengan mudah dibandingkan cara manual. 

Monitoring jaringan di sektor perbankan sangat penting untuk memastikan setiap aspek operasional berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Mengingat tingginya volume transaksi dan layanan seperti yang telah dibahas di atas. Aplikasi monitoring ini memungkinkan tim IT melacak kinerja jaringan seperti kecepatan transfer data, konektivitas antar-cabang, serta status mesin ATM dan layanan online. memiliki  monitoring jaringan yang proaktif, bank dapat segera melakukan tindakan jika terjadi penurunan kualitas koneksi atau ancaman keamanan sehingga downtime yang bisa merugikan nasabah dan bank dapat diminimalkan.

Selain untuk menjaga kinerja operasional, monitoring jaringan juga berfungsi dalam aspek keamanan. Sistem monitoring Netmonk dapat mendeteksi aktivitas mencurigakan, seperti percobaan serangan siber atau anomali dalam lalu lintas data. Hal ini akan membantu tim keamanan merespons dengan cepat. Bank juga bisa bekerja sama dengan penyedia layanan internet seperti Telkom dan monitoring jaringan Netmonk melalui Service Level Agreement (SLA) yang menjamin tingkat ketersediaan jaringan tertentu, misalnya 99,9%. Pemantauan SLA membantu bank mempertahankan performa secara optimal. Singkatnya, monitoring jaringan berperan sebagai komponen penting untuk menjaga kontinuitas layanan sekaligus melindungi data dan transaksi dari ancaman eksternal.

Di sisi lain, monitoring jaringan juga akan membantu bank memanfaatkan jaringan internet server dalam mengelola data dan sistem backend. Penggunaan cloud computing dan pusat data memungkinkan bank menyimpan dan mengolah big data, sementara analitik data membantu  risiko dan pengambilan keputusan bisnis secara akurat. Semua ini dilakukan dengan tetap mematuhi regulasi dari otoritas seperti OJK dan Bank Indonesia. Dengan jaringan internet yang kuat dan terkelola baik, bank tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memastikan layanan yang aman dan andal bagi nasabah.

Telkom senantiasa berkomitmen memberikan solusi digital di banyak ekosistem di Indonesia, tak terkecuali ekosistem jaringan internet. Lewat Netmonk, Telkom berharap bisa menjadi bagian penting dalam proses menuju Indonesia berdaulat digital. Temukan rangkaian solusi yang dihadirkan Netmonk, di sini https://leaptelkom.me/MonitoringJaringan

Formulir Pertanyaan