LP
Leap by Telkom
•
28 Oct 2022 15.09 WIB
Hi Leapers, kali ini cerita inspiratif datang dari Kristy, seorang wirausahawan asal Kediri. Kota yang terkenal akan produksi tahu hingga digadang-gadang sebagai duplikasi gerbang Arc de triomphe de l’Etoil. Kristy membuka peluang di bidang layanan jasa kebutuhan kantor. Mulai dari alat tulis, percetakan, hingga souvenir. Perempuan ulet yang telah merampungkan berbagai pekerjaan, pada akhirnya memutuskan mendirikan usaha sendiri. Badan usaha tersebut bernama CV. Makmur Dafa Mandiri.
Awal mula usaha Kristy mulai meluas di kalangan komunitas, rupanya saat ia berpartisipasi dalam ajang suatu pameran. Pengalaman yang begitu berkesan baginya. Bagaimana tidak, seseorang yang menganggap dirinya ‘ndeso’ memutuskan untuk pergi ke kota nomor satu Indonesia. Tidak untuk melancong, melainkan meletakkan langkah bisnis. Pameran tersebut bertajuk PaDi UMKM Hybrid Expo 2022.
Diselenggarakannya pameran ini semata-mata ditujukkan sebagai etalase bagi penggiat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Bekerja sama dengan Kementerian BUMN, Pasar Digital (PaDi) UMKM, memberikan apresiasi dan membantu UMKM naik kelas lewat perhelatan PaDi UMKM Hybrid Expo 2022, di Sarinah. Persis di sinilah Kristy berada.
“Yo seneng. Senang ya kalau ada orang datang. Apalagi yang belanja kayak orang gede gitu kan senang yah. Waktu itu saya tuh nggak tahu kalau yang datang itu Wamen. Saya enggak ngerti loh”, seru Kristy dalam logat Jawa Timuran kental.
Integrasi dan Perluasan Pasar
Dari acara pameran, kemudian koneksi Kristy mulai meluas. Ia juga membagikan pengalamannya saat bersua dengan Erick Thohir, Menteri BUMN, dan itu terasa luar biasa. Sementara pertaliannya dengan PaDi UMKM telah dijalin beberapa tahun sebelum, tepatnya pada tahun 2020 melalui rekanannya. Sesuatu yang baru sekaligus kelak mengubah peta jalan usaha yang digelutinya. PaDi UMKM sendiri merupakan platform digital Telkom yang memiliki atensi khusus buat usaha sejenis itu.
‘Pucuk dicinta ulam pun tiba’
Relasi serta usaha yang dibangun CV. Makmur Dafa Mandiri dalam PaDi UMKM pelan-pelan mengubah alur cerita. Ternyata, Kristy merupakan bagian dari 5 pendaftar pertama PaDi UMKM. Dari sebuah usaha mini yang sangat lokalis, pasar yang ditangkap CV. Makmur Dafa Mandiri kemudian makin meluas.
Baca juga: Menghubungkan UMKM dan BUMN melalui ekosistem digital, PaDi UMKM
“Sekarang saya sampai kirim ke Kalimantan, Bali, ada juga orang dari Jakarta, dari partai, dari jasa konstruksi besar, dan saya kenal banyak BUMN. Saya punya tambahan banyak. Alhamdulillah”, tutur Kristy dengan berseri-seri.
Proses CV. Makmur Dafa Mandiri dalam PaDi UMKM tidaklah singkat, melainkan membutuhkan penyesuaian. Terutama bagi pengguna awal platform digital. Tidak mungkin selepas download, beres semua perkara. Kristy butuh waktu mempraktikkan platform ini agar sesuai dengan tujuan bisnis yang dimau. Terkadang persoalan upload barang yang ingin diperkenalkan ke pasar saja butuh penyesuaian.
Beruntungnya, segala proses adaptasi ini berjalan dengan baik. Perkembangan bisnis CV. Makmur Dafa Mandiri lambat laun makin terlihat. Sejak menggunakan PaDi UMKM mereka berhasil mengakuisisi sebuah rumah di lokasi usaha mereka. Rumah itu kemudian difungsikan untuk pergudangan.
Saat ini, omzet usaha Makmur Dafa Mandiri telah menembus lebih dari 3 miliar rupiah. Ini merupakan angka fantastis. Sebuah peningkatan yang dicapai sepanjang kurun waktu tahun 2020 hingga sekarang. Diketahui tahun 2020 dianggap sebagai tahun-tahun yang sulit dimana banyak kapal bisnis karam dihajar badai pandemi.
Baca juga: Dari Mimpi bersama Sahabat Membangun Pesantren. Bersama PaDi UMKM, Bisa?
Lantas, apa fungsi platform digital seperti PaDi UMKM bagi pelaku usaha seperti Kristy? Dengan polos ia menjawab, “amat sangat membantu buat orang daerah seperti saya. Kalau buat orang Jakarta itu mungkin hal yang biasa ya”.
Bagi Kristy, PaDi UMKM sudah serupa sahabat kerja. Kehadirannya dirasakan sungguh-sungguh. Dalam bahasa yang dihaturkannya, ‘orang daerah’ seperti dirinya bisa berkembang cepat. Meluaskan tentakel bisnis hingga ke daerah lain. Bekerja sama dengan BUMN besar. Hal-hal yang sebelumnya hanya bisa dilamunkan belaka. Hal-hal itu sekarang menjadi kenyataan.
“Kalau nggak ada kesempatan pakai ini (PaDi UMKM), saya nggak akan pernah tembus sampai Jakarta, sampai kapanpun saya akan tetap di daerah”, terangnya.
Kesempatan Besar Bagi Perkembangan UMKM
Leapers pasti menyadari bahwa UMKM menjadi sektor penting dalam ekonomi nasional. Kehadirannya pun diyakini memiliki daya tahan yang lebih tebal terhadap krisis. Di Indonesia tercatat terdapat 59,2 juta pelaku UMKM. Menurut Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) baru sekitar 3,79 juta yang Go Online. Keberadaan PaDi UMKM oleh karenanya menjadi vital, guna membawa usaha rumahan dalam skala besar menjelajah ke ruang baru digital. Dengan menggunakan platform PaDi UMKM, kini UMKM bisa mempromosikan produknya dan menjalin kerjasama yang menjanjikan dengan BUMN.
Baca juga: Berkat PaDi UMKM, Parfum Lokal EITR Fragrance Sukses Jaring Puluhan Mitra
Secara penggunaan, fitur-fiturnya pun didesain ramah pengguna atau user friendly. Pada PaDi UMKM pengguna dapat dengan mudah mengelola toko online dan offline, menambah produk, menerima dan memantau pesanan, promosi pasar, dan juga terintegrasi dengan e-commerce. Selain itu, menariknya, UMKM juga bisa mengikuti tender BUMN. Hal ini membuat BUMN menjadi lebih inklusif keberadaannya bagi UMKM.
Dalam aplikasi PaDi UMKM terdapat setidaknya sembilan klasifikasi usaha yang terintegrasi dalam platform tersebut. Diantaranya yaitu, jasa konstruksi dan renovasi, office dan stationer, jasa mandor dan tenaga kerja lainnya, souvenir dan merchandise, elektronik, pertukangan, jasa perawatan peralatan dan mesin, jasa event organizer, hingga jasa percetakan dan media. Mal tertua di Indonesia, Sarinah, juga mengintegrasikan dirinya dalam marketplace PaDi UMKM.
Kembali ke kisah CV. Makmur Dafa, keberadaan PaDi UMKM adalah peluang buat mereka yang selama ini terlihat jauh dari sentra bisnis, “Orang daerah seperti kami juga tetap bisa diberi kesempatan untuk berjualan di skala nasional, bukan hanya pengusaha-pengusaha besar saja. Selama ini kan pangsa BUMN yang pegang cuma itu-itu saja. Tapi, dengan PaDi, akhirnya diberikan kesempatan. Jadi kayak UMKM kecil seperti kita, bisa berkompetisi juga”, terang Kristy dengan irama optimisme yang kuat.
Di masa pandemi, ketika industri banyak tersungkur dan barisan orang ter-PHK mengular, beberapa UMKM mampu bertahan. Kristy bersama unit usahanya merupakan sedikit dari kisah istimewa itu. Berawal hanya mempekerjakan tidak lebih dari 6 orang. Namun, di saat sulit justru Kristy memperluas lapangan kerja dengan berhasil mempekerjakan hingga 40 orang. Seorang perempuan berdiri, bukan sekedar tegar, melainkan menang melewati situasi pelik pandemi. Dan itu dia lakukan bersama PaDi UMKM.
Baca juga: Komitmen Pegadaian Membantu Pelaku Usaha Kecil lewat PaDi UMKM
Ingin membantu para UMKM seperti Kristy bersama PaDi UMKM? Ayo tunjukan potensi dan bergabunglah bersama kami! Cek lowongan yang tersedia dengan klik button di bawah ini.
Masih penasaran dengan cerita lainnya? kunjungi medium kami dan follow untuk mengikuti keseruan lainnya!
Artikel Terkait
Empat Tahun Berlayar Bersama ‘Kapal’ PaDi UMKM, Bikin PT Sinar Bersih Sukses Jaya Capai Transaksi 1,2M dalam Sebulan
1 bulan yang lalu
Fitur RFQ di PaDi UMKM berubah menjadi Tender Kilat
1 bulan yang lalu
Pentingnya Marketplace B2B Tumbuhkan UMKM di Indonesia
3 bulan yang lalu
PaDi UMKM: Transparansi Pengadaan Jasa Raharja dengan Vendor yang Variatif
4 bulan yang lalu