Leap Logo

Pemerataan Kualitas Pendidikan Indonesia Lewat Pijar Sekolah

LP

Leap by Telkom

06 Jun 2024 17.55 WIB

portrait

Mutu pendidikan di Indonesia masih terbilang buruk!

Hasil penelitian Program for International Student Assessment (PISA) 2022 yang diumumkan Desember 2023 menyatakan Indonesia berada di peringkat 68 dengan skor yang bisa dibilang rendah. Situs worldtop20.org pada 2023 merilis kalau pendidikan di Indonesia berada pada peringkat 67 dari 203 negara. Bahkan, disebut juga bahwa tingkat Intelligence Quotient (IQ) masyarakat Indonesia juga dinilai rendah. Memang pahit, tetapi itulah kenyataan yang harus kita telan.

Jika kita berkaca ke dalam, sebetulnya hal ini pun bisa dibuktikan dengan mayoritas penduduk Indonesia yang sebesar 65% hanyalah tamatan SMP atau sederajat saja. Bahkan, Badan Pusat Statistik pernah mencatat hanya 8,5% dari total penduduk Indonesia saja yang berpendidikan tinggi atau kuliah. Tanpa berusaha menutup mata atas beragam tantangan yang ada, sepertinya memang inovasi pendidikan di Indonesia perlu didobrak.

Tantangan Pemerataan Pendidikan di Indonesia

Pemerataan pendidikan di Indonesia merupakan salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat. Meskipun telah ada berbagai upaya untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, masih banyak hambatan yang perlu diatasi. Berikut adalah beberapa tantangan utama dalam pemerataan pendidikan di Indonesia:

  1. Kesenjangan Geografis

Banyak daerah terpencil dan pedesaan yang sulit dijangkau, sehingga akses ke fasilitas pendidikan menjadi terbatas. Infrastruktur transportasi yang kurang memadai seringkali menghambat siswa untuk mencapai sekolah. Kekurangan guru di daerah terpencil dan pedesaan juga masih menjadi masalah besar. Banyak guru yang enggan ditempatkan di daerah yang jauh dari pusat kota karena alasan fasilitas dan kenyamanan.

2. Kesenjangan Kualitas Pendidikan

Kualitas pendidikan sangat dipengaruhi oleh kompetensi guru. Banyak guru di daerah terpencil yang belum mendapatkan pelatihan yang memadai, sehingga kualitas pengajaran menjadi tidak merata. Perbedaan dalam ketersediaan fasilitas belajar, seperti ruang kelas, laboratorium, dan perpustakaan, berdampak signifikan terhadap kualitas pendidikan. Sekolah di daerah terpencil tidak sedikit yang kekurangan fasilitas dasar ini.

3. Kesenjangan Ekonomi

Meskipun pendidikan dasar di Indonesia gratis, biaya-biaya tambahan seperti buku, seragam, dan transportasi masih menjadi beban bagi keluarga kurang mampu. Hal ini menyebabkan banyak anak putus sekolah. Anak-anak dari keluarga miskin sering kali harus bekerja untuk membantu ekonomi keluarga, sehingga waktu untuk belajar menjadi terbatas.

4. Kebijakan dan Kesadaran Pendidikan

Kebijakan pendidikan yang baik tidak selalu dapat diimplementasikan secara merata di seluruh daerah. Birokrasi yang kompleks dan penyelewengan oleh oknum jahat dapat menghambat distribusi dana dan sumber daya pendidikan. Kurangnya konsolidasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam penerapan kebijakan pendidikan dapat menyebabkan perbedaan implementasi di berbagai wilayah.

Kesadaran terhadap pentingnya pendidikan ternyata juga masih menjadi hambatan. Di beberapa daerah, pendidikan belum menjadi prioritas utama bagi masyarakat. Faktor budaya dan kebiasaan seringnya menghambat anak-anak untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Di beberapa komunitas, pernikahan dini masih menjadi masalah, yang menyebabkan anak-anak, terutama perempuan, putus sekolah dan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Solusi Digitalisasi Pijar Sekolah untuk Pemerataan Pendidikan

Sebetulnya, dengan kemajuan teknologi saat ini, digitalisasi pendidikan bisa menjadi salah satu solusi potensial untuk mengatasi tantangan dalam pemerataan pendidikan di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi digital, pendidikan dapat menjadi lebih inklusif, terjangkau, dan berkualitas. Pijar Sekolah, merupakan platform pendidikan yang dikembangkan Telkom untuk mengatasi beragam tantangan pada ekosistem pendidikan di Indonesia. Berikut adalah beberapa solusi digitalisasi yang dapat mendukung pemerataan pendidikan:

1. Pengembangan Platform Pembelajaran Daring

  • Platform E-Learning Terpadu: Pijar Sekolah telah mengembangkan platform e-learning yang menyediakan materi pembelajaran dari tingkat dasar hingga menengah. Platform ini mencakup video pembelajaran, modul interaktif, dan kuis untuk membantu siswa belajar secara mandiri.
  • Kelas Virtual: Pijar Sekolah juga memungkinkan implementasi kelas virtual di mana guru dapat mengajar dan berinteraksi dengan siswa secara real-time. Tentunya, kelas virtual ini dapat mengatasi masalah kekurangan guru di daerah terpencil.

2. Digitalisasi Kurikulum

  • Materi Pembelajaran Digital: Pijar Sekolah pun mengembangkan dan mendistribusikan materi pembelajaran dalam format digital seperti e-book, video tutorial, dan aplikasi edukasi. Materi ini disesuaikan dengan kurikulum nasional yang mudah diakses oleh semua siswa.
  • Penggunaan Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR): Teknologi AR dan VR dapat digunakan untuk membuat pembelajaran lebih interaktif dan menarik, membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit dengan lebih mudah. Seperti laboratorium maya, dan lain-lain.

3. Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS)

  • Implementasi LMS: Pijar Sekolah mengadopsi sistem manajemen pembelajaran yang memungkinkan sekolah untuk mengelola proses pembelajaran daring, termasuk pendaftaran siswa, distribusi materi, penjadwalan kelas, dan evaluasi.
  • Analitik Pembelajaran: LMS yang dihadirkan Pijar Sekolah telah dilengkapi dengan fitur analitik untuk melacak kemajuan siswa, mengidentifikasi kesulitan, dan menyediakan umpan balik yang tepat waktu.

4. Evaluasi dan Penilaian Digital

  • Ujian dan Penilaian Online: Pijar Sekolah telah banyak membantu sekolah dalam mengadopsi sistem penilaian dan ujian online untuk memudahkan proses evaluasi, memastikan keamanan data, dan mengurangi kesalahan manusia.
  • Umpan Balik Otomatis: Sistem yang dihadirkan Pijar Sekolah juga membantu sekolah dalam memberikan umpan balik otomatis dan rinci kepada siswa mengenai kinerja mereka, membantu mereka untuk belajar dari kesalahan dan memperbaiki diri.

Ketika sekolah telah beralih digital, bukan hal mustahil jika pemerataan pendidikan di Indonesia segera terwujud. Digitalisasi memberi potensi memberi keadilan terhadap akses pendidikan bagi siswa dan usia sekolah, dari dan kapan saja. Beberapa sekolah terbukti telah berhasil dalam memanfaatkan solusi digital di sekolah mereka, seperti Sekolah Fatubai, Sekolah Garut, Sekolah Jakarta, dan masih banyak lagi. Kapan sekolah Anda beralih digital dengan Pijar Sekolah?

Formulir Pertanyaan