LP
Leap by Telkom
•
26 Aug 2024 10.13 WIB
Teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin mendekati kemampuan untuk memahami dunia seperti halnya manusia — melalui kombinasi kata-kata, gambar, suara, dan gerakan. Namun, ketika AI diharapkan berfungsi dalam berbagai bahasa yang kaya akan budaya dan nuansa, tantangan yang dihadapi menjadi jauh lebih kompleks. Bagaimana sebuah mesin bisa menangkap makna sebuah kalimat yang diucapkan dengan aksen khas, atau memahami konteks sebuah gambar yang diwarnai oleh tradisi lokal? Di sinilah pengembangan AI multimodal untuk berbagai bahasa menjadi medan yang penuh tantangan, sekaligus juga menjanjikan terobosan besar dalam cara kita berinteraksi dengan teknologi.
Hal tersebut yang mendorong Telkom melakukan kolaborasi strategis bersama Reka, perusahaan Artificial Intelligence (AI) multimodal asal Silicon Valley. Kolaborasi ini bertujuan untuk mempercepat pengembangan teknologi AI yang lebih cerdas dan mampu memahami beragam bahasa, termasuk Bahasa Indonesia dan bahasa lokal lainnya. Tentu saja, langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas internal Telkom dan memperkaya layanan eksternal perusahaan di samping memperkuat posisi sebagai perusahaan digital di Indonesia.
AI multimodal berupaya meniru cara manusia memproses informasi — menggabungkan berbagai jenis data untuk menciptakan pemahaman yang lebih menyeluruh. Misalnya, saat menonton video, kita tidak hanya mendengar kata-kata tetapi juga mengamati ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan latar belakang visual untuk memahami konteks sepenuhnya. AI multimodal bertujuan untuk melakukan hal yang sama, mengintegrasikan teks, gambar, suara, dan video untuk memberikan respons atau membuat keputusan yang lebih akurat.
Ketika AI datang ke berbagai bahasa, kompleksitas pun meningkat. Setiap bahasa memiliki struktur, ekspresi, dan konteks budaya yang unik. AI harus mampu menangani semua perbedaan ini dengan tepat, baik dalam hal penerjemahan teks, pengenalan suara, atau analisis video yang melibatkan bahasa dan budaya tertentu.
Salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan AI multimodal untuk berbagai bahasa adalah keragaman linguistik dan budaya. Bahasa-bahasa di seluruh dunia tidak hanya berbeda dalam tata bahasa, tetapi juga dalam cara mereka mengekspresikan emosi, humor, dan nuansa. Misalnya, ekspresi wajah yang sama dapat memiliki arti yang berbeda di budaya yang berbeda, yang berarti bahwa AI harus dilatih untuk memahami perbedaan ini untuk memberikan interpretasi yang akurat.
Selain itu, ketersediaan data pelatihan multibahasa juga menjadi hambatan besar. Data dalam bahasa Inggris sering tersedia dalam jumlah besar, sedang bahasa lain -terutama bahasa daerah atau yang kurang umum- sering kali kekurangan data yang memadai. Hal ini menciptakan tantangan dalam melatih AI yang mampu bekerja dengan baik di berbagai bahasa dan modalitas. Pengumpulan data yang cukup, terutama yang mencakup teks, gambar, dan audio dalam berbagai bahasa, menjadi tugas yang sangat sulit dan memakan waktu.
Penerjemahan dan sinkronisasi multimodal juga menjadi tantangan unik. Misalnya, ketika AI harus menerjemahkan teks dari satu bahasa ke bahasa lain sambil menjaga sinkronisasi dengan elemen visual atau audio, kesalahan penerjemahan bisa mengubah makna keseluruhan. Terutama penting dalam aplikasi seperti film atau video pendidikan, di mana ketepatan dalam penerjemahan dan sinkronisasi sangat penting untuk pemahaman.
Mengatasi tantangan di atas membutuhkan pendekatan yang cerdas dan adaptif. Salah satu solusi yang semakin populer adalah transfer learning. Maksudnya, pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan AI pada satu bahasa yang memiliki data banyak, seperti bahasa Inggris, dapat diterapkan untuk memperbaiki performa AI pada bahasa lain yang kurang terwakili. Dengan teknik ini, AI dapat “belajar” dari satu bahasa dan mengaplikasikan pemahaman tersebut pada bahasa lain, menghemat waktu dan sumber daya.
Selain itu, model bahasa besar seperti Generative Pre-training Transformer (GPT) dan Bidirectional Encoder Representations from Transformer (BERT) yang dapat mendukung banyak bahasa sekaligus menjadi solusi menjanjikan. Model-model ini dilatih pada data multibahasa dan dapat menangani berbagai bahasa dalam satu kerangka kerja, membuatnya lebih mudah untuk mengembangkan aplikasi AI yang bekerja di berbagai wilayah dan konteks budaya.
Pengujian dan validasi yang ekstensif juga penting untuk memastikan bahwa AI multimodal dapat berfungsi dengan baik dalam berbagai bahasa dan modalitas. Pendekatan ini memastikan bahwa model AI tidak hanya efektif dalam satu bahasa tetapi juga mampu menangani keragaman linguistik dan budaya yang ada.
Meskipun tantangan dalam pengembangan AI multimodal untuk berbagai bahasa sangat besar, kemajuan dalam teknologi dan pendekatan yang inovatif terus membuka jalan bagi solusi yang lebih baik. Di masa depan, kita dapat mengharapkan AI yang tidak hanya cerdas secara linguistik tetapi juga mampu memahami dan merespons konteks multimodal dalam berbagai bahasa secara holistik.
Sebagaimana yang disampaikan EVP Digital Business and Technology Telkom, Komang Budi Aryasa, “Kami sangat antusias untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam mengeksplorasi potensi pemanfaatan teknologi AI yang mutakhir. Seperti kolaborasi kami dengan Reka, pionir dalam riset dan pengembangan AI. melalui kerjasama ini, kami berharap kualitas produk dan layanan digital Telkom semakin optimal, sehingga dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat, dunia usaha, dan negara.”
Keragaman bahasa di Indonesia menjadi sumber kekayaan tersendiri yang bisa menjadi potensi bertumbuhnya ekonomi digital dan pengembangan AI. Dengan mengintegrasikan teknologi AI multimodal, Telkom dapat memperkuat operasional internalnya dan mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas, sehingga dapat membuka peluang bisnis baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Temukan berbagai inovasi dan solusi AI dari Telkom dalam serial AI for the Nation selanjutnya!
Artikel Terkait
6 Solusi AI Terbaik Milik BigBox
1 minggu yang lalu
LLM dan Masa Depan AI: Kunci Keamanan Data dan Optimalisasi Operasional
1 bulan yang lalu
Mengoptimalkan Keamanan dan Efisiensi dengan Video Analytic AI
1 bulan yang lalu
Tanya Pijar, Revolusi Digital Berbasis AI Bikin Pembelajaran Siswa Jadi Lebih Personal
1 bulan yang lalu