Leap Logo

Serial AI for the Nation: Mengatasi Krisis Limbah dengan Kecerdasan Buatan BigVision dari Telkom

LP

Leap by Telkom

13 Aug 2024 10.00 WIB

portrait

Diperkirakan limbah global dunia akan mengalami peningkatan sebanyak 70%.

Begitu yang disampaikan dalam laporan Bank Dunia What a Waste 2.0: A Global Snapshot of Solid Waste Management to 2050. Hal ini diprediksi akan terjadi seandainya tidak ada penanganan limbah yang serius.

Kondisi Limbah Dunia Saat Ini

Limbah menjadi salah satu isu lingkungan paling mendesak yang dihadapi dunia saat ini. Dengan pertumbuhan populasi dan urbanisasi, volume limbah global terus meningkat drastis. Diperkirakan pada tahun 2050, produksi limbah padat global akan mencapai sekitar 3,4 miliar ton per tahun, meningkat sebesar 70% dibandingkan tahun 2016. Limbah plastik menjadi salah satu yang paling mencemari lingkungan, dengan sekitar 8 juta ton plastik masuk ke lautan setiap tahunnya, mengancam kehidupan laut dan ekosistem.

Tingkat daur ulang global masih rendah meskipun ada banyak program daur ulang. Banyak negara tidak memiliki infrastruktur yang memadai untuk mengelola dan mendaur ulang limbah secara efektif. Selain itu, limbah elektronik atau e-waste menjadi masalah yang semakin mendesak. Pada tahun 2019, diperkirakan ada 53,6 juta ton e-waste di seluruh dunia, dan hanya sekitar 17,4% yang didaur ulang dengan benar. Limbah makanan juga merupakan masalah besar, dengan sekitar sepertiga dari semua makanan yang diproduksi di dunia terbuang setiap tahun. Ini tidak hanya berdampak pada ketahanan pangan, tetapi juga pada emisi gas rumah kaca karena makanan yang terbuang mengeluarkan metana saat terurai di tempat pembuangan akhir.

Limbah yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk penyakit pernapasan, infeksi, dan kontaminasi air. Tempat pembuangan akhir yang tidak memadai juga dapat menyebabkan polusi tanah dan air. Untuk mengatasi masalah ini, beberapa inisiatif global telah diluncurkan, seperti kampanye pengurangan plastik sekali pakai, peningkatan program daur ulang, dan inovasi dalam teknologi pengelolaan limbah.

Upaya Pengelolaan Limbah

Berbagai upaya pengelolaan limbah saat ini dilakukan melalui pendekatan yang beragam di tingkat global, nasional, dan lokal. Berikut adalah beberapa strategi dan inisiatif utama:

  1. Pengurangan Limbah di Sumbernya

Banyak negara dan organisasi mengadakan kampanye untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, seperti kantong plastik, sedotan, dan botol plastik. Perusahaan mengembangkan produk dengan desain yang mengurangi penggunaan bahan baku dan meminimalkan limbah.

2. Daur Ulang dan Penggunaan Kembali

Banyak kota dan negara memiliki program daur ulang yang memungkinkan masyarakat untuk mendaur ulang kertas, kaca, logam, dan plastik. Terdapat pusat-pusat pengumpulan di mana masyarakat dapat membawa barang-barang bekas, seperti elektronik dan pakaian, untuk didaur ulang atau digunakan kembali. Peningkatan fasilitas daur ulang untuk limbah elektronik guna mengurangi dampak berbahaya dari bahan kimia yang terkandung dalam perangkat elektronik.

3. Pengolahan Limbah Organik

Pengolahan limbah organik melalui proses komposting yang mengubah sisa makanan dan limbah organik lainnya menjadi pupuk kompos. Teknologi yang mengubah limbah organik menjadi biogas yang dapat digunakan sebagai sumber energi terbarukan.

4. Teknologi Pengelolaan Limbah

Pembakaran limbah dengan teknologi pemulihan energi untuk menghasilkan listrik atau panas. Pembangunan fasilitas yang mengubah limbah menjadi energi, mengurangi volume limbah yang masuk ke tempat pembuangan akhir.

5. Kebijakan dan Regulasi

Beberapa negara dan kota melarang penggunaan plastik sekali pakai untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Pemberian insentif untuk perusahaan yang mengurangi limbah dan mendaur ulang, serta penerapan pajak untuk penggunaan bahan yang tidak ramah lingkungan.

6. Edukasi dan Kesadaran Publik

Kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah yang baik dan cara-cara untuk mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang limbah. Program pendidikan di sekolah untuk mengajarkan anak-anak tentang dampak limbah dan pentingnya daur ulang.

7. Kerjasama Internasional

Perjanjian internasional yang mengatur pergerakan lintas batas limbah berbahaya dan pembuangannya. Partisipasi dalam inisiatif global seperti “Global Plastic Action Partnership” untuk mengurangi pencemaran plastik di laut.

Penerapan AI BigVision dalam Pengelolaan Sampah

Penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam penanganan sampah telah membuka berbagai peluang untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan limbah. Beberapa cara AI yang digunakan dalam penanganan limbah, antara lain dalam proses pemilahan sampah. Menggunakan sensor yang terpasang, AI dapat mengidentifikasi dan memisahkan sampah berdasar jenisnya. Begitu juga dengan optimalisasi rute pengumpulan, di mana algoritma AI dapat membantu dalam penghematan bahan bakar dan penjadwalan kapan sampah perlu dikosongkan.

Berdasar sifatnya, AI juga mampu membantu dalam hal analisis data sehingga dapat memberikan gambaran historis dan memprediksi volume limbah yang berguna dalam perencanaan pengelolaan. AI juga bisa diterapkan untuk mengoptimalkan proses daur ulang dengan mendeteksi dan menghilangkan kontaminasi dalam aliran limbah daur ulang. Termasuk juga mendeteksi keberadaan limbah berbahaya sehingga bisa memberikan peringatan dini untuk mengambil tindakan preventif dan penanganan yang cepat.

Dalam kehidupan sehari-hari, jika kita melintas Tempat Pembuangan Sampah (TPS), tak jarang kita melihat sampah yang penuh dan tidak ditangani segera. Sehingga, menimbulkan bau yang tidak nyaman dan munculnya bakteri dari tempat itu yang mengganggu lingkungan sekitar. Nah, untuk mengatasi hal tersebut, Telkom telah menghadirkan BigVision yang memanfaatkan rekaman video dari CCTV yang berada di sekitar TPS. Menggunakan platform data dengan teknologi AI Computer Vision, BigVison mampu membantu memberi tahu jika sampah sudah waktunya diangkat. Sehingga memudahkan dalam mengatasi permasalahan lingkungan, khususnya pencemaran air dan udara.

Penerapan AI yang tepat sasaran dapat membuat kehidupan manusia menjadi lebih mudah bahkan mampu digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup. Lebih lanjut, AI juga bisa dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan lingkungan, seperti penerapan pada pengelolaan limbah yang nantinya akan berdampak pada kualitas kehidupan generasi yang akan datang dan mendukung keberlanjutan.

Formulir Pertanyaan