LP
Leap by Telkom
•
30 May 2024 16.02 WIB
Dewasa ini, manajemen data dan keamanan siber (cyber security) menjadi dua aspek yang begitu krusial. Baik bagi perusahaan yang menjalankan suatu bisnis, maupun organisasi yang beroperasi di seluruh dunia. Kedua hal ini saling kait mengait dan berhubungan erat satu sama lain.
Manajemen Data
Manajemen data adalah proses pengelolaan data secara efektif melalui berbagai tahap, mulai dari pengumpulan, penyimpanan, pengorganisasian, hingga penghapusan data. Manajemen data dan informasi, pada dasarnya bertujuan memastikan ketersediaan data, keakuratan data, dan bagaimana data tersebut terlindungi dan bisa digunakan untuk mendukung keputusan bisnis.
Proses pengumpulan materi manajemen data diambil dari berbagai sumber. Sumber data ini bisa berupa sistem operasional, aplikasi bisnis, sensor, survei, dan sebagainya. Sedang proses penyimpanan data tentu saja harus berada di tempat yang aman dan terorganisir. Data yang besar atau big data, memerlukan penyimpanan yang khusus, bisa berupa server fisik, cloud, atau dalam bentuk basis data relasional dan non-relasional. Penyimpanan data yang rapi dan terorganisir memudahkan akses dan pemanfaatannya menjadi lebih cepat dan efisien.
Perorganisasian data maksudnya adalah mengatur data agar mudah dalam mengatur pemberian akses kepada siapa saja yang bisa masuk dan memanfaatkan data tersebut. Proses ini melibatkan pengindeksan, pengelompokan, dan pengkategorian data sesuai dengan kebutuhan bisnis. Setelah data diorganisir dengan baik, maka yang perlu dilakukan adalah pemeliharaan data, yaitu menjaga data agar tetap akurat, up-to-date, dan relevan. Jika diperlukan, penghapusan atau pembersihan data juga bisa dilakukan untuk menghindari duplikasi atau inkonsistensi, serta melakukan validasi dan verifikasi data. Hal ini merupakan komponen-komponen yang disebut sebagai manajemen basis data. Manajemen data juga menyangkut perihal keamanan data, bagaimana data terlindungi dari akses tidak sah dan kerusakan.
Keamanan Data
Keamanan data secara umum bisa diartikan sebagai praktik yang digunakan dalam melindungi data dari ancaman akses tidak sah, pencurian, kerusakan, atau gangguan, termasuk juga keamanan siber (cyber security). Keamanan data bertujuan untuk menjaga kerahasiaan dan integritas data. Kerahasiaan sudah pasti menjadi elemen utama dalam keamanan data, biasanya langkah yang diambil untuk ini adalah dengan menggunakan enkripsi, kontrol akses, dan otentikasi pengguna untuk memastikan hanya pihak yang berwenang saja yang layak mengakses data.
Memastikan keakuratan dan kelaikan data merupakan bagian dari integritas data. Biasanya, langkah yang diambil pada proses ini adalah dengan mengimplementasikan checksum yaitu metode untuk memastikan bahwa materi data tidak ada kesalahan, hash function atau algoritma matematis untuk memastikan keaslian data, dan tanda tangan digital untuk mendeteksi perubahan ataupun manipulasi data.
Praktik-praktik lain juga dilakukan dalam upaya pengamanan data, seperti melakukan audit dan logging, di mana tahap ini merupakan proses merekam aktivitas akses dan penggunaan data untuk mendeteksi anomali atau pelanggaran keamanan dan menyediakan jejak audit untuk investigasi lebih lanjut. Melindungi jaringan dari akses tidak sah dan mendeteksi aktivitas mencurigakan dengan firewall dan Sistem Deteksi Intrusi (IDS) juga merupakan langkah penting mencegah serangan siber.
Risiko Keamanan Siber
Keamanan siber adalah upaya melindungi sistem komputer, jaringan, perangkat, dan data dari ancaran digital yang berbahaya. Risiko keamanan siber, biasanya terjadi pada perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk merusak atau mengakses sistem secara tidak sah atau biasa disebut dengan istilah malware. Risiko lain adalah upaya phishing atau memperoleh informasi sensitif dengan menyamar sebagai suatu entitas terpercaya. Phishing termasuk kejahatan digital yang menargetkan informasi atau data sensitif korban melalui email, pesan teks, atau unggahan media sosial.
Praktik serangan siber lainnya adalah serangan Distributed Denial of Service (DDoS) attack yang bisa melumpuhkan situs web, aplikasi berbasis web, layanan cloud, atau sumber daya online lain. Tentu saja jika serangan ini terjadi, akan berdampak kepada layanan dengan permintaan koneksi atau dengan membanjiri sistem dengan lalu lintas internet yang berlebihan.
Dengan melakukan manajemen data yang baik, secara langsung kita juga berupaya menghadirkan keamanan siber. Manajemen data yang efektif bukan sekadar tentang menyimpan dan mengelola data secara efisien, tetapi juga memastikan bahwa data tersebut aman dari berbagai ancaman siber. Perlindungan pertama yang bisa diberikan dengan manajemen data yang baik adalah berhubungan dengan perlindungan data sensitif, mendeteksi anomali atau aktivitas mencurigakan dengan cepat, mitigasi risiko internal seperti human error, serta memastikan perusahaan berjalan sesuatu aturan atau regulasi yang ditetapkan di suatu negara.
Tidak sepele memang, tetapi jika Anda melakukan bersama BigBox, semua bisa jadi lebih mudah!
BigBox adalah inovasi digital dari Telkom yang memberikan solusi layanan analitik yang bersifat self-service untuk mempermudah perusahaan atau organisasi melakukan manajemen data dan memastikan terhindar dari risiko-risiko keamanan data. BigBox percaya bahwa data mampu mendorong peningkatan ekonomi dan bisnis Anda semakin maju di masa depan. Jangan lewatkan kesempatan mencoba demonya, di sini! (hzr)