LP
Leap by Telkom
•
15 Nov 2023 16.55 WIB
The first step is the hardest in every journey! Peribahasa tersebut bisa diterapkan dalam berbagai hal, tak terkecuali untuk para pelaku UMKM. Ketika ingin membangun suatu usaha, tahap awal akan menjadi tahap tersulit dan penuh rintangan. Pelaku usaha seakan harus memutar otak, berpikir bagaimana cara untuk mendapat pelanggan pertama, setelah mendapat pelanggan pertama, bagaimana cara menambah jumlah pelanggan dan transaksi, kemudian bagaimana mencapai profit. Suka tidak suka, ada benarnya ketika banyak pengusaha menyebut, langkah pertama adalah sulit. Namun, kesulitan itu akan menjadi sebuah proses menyenangkan jika pelaku usaha bertemu partner yang mampu mendorong usahanya lebih berkembang lagi. Pertemuan dengan partner yang tepat bisa jadi menentukan langkah si pelaku usaha ke depan.
Ketika melangkah, secara bersamaan, pelaku usaha mulai mengenal dan mengidentifikasi tantangan demi tantangan. Ketika tantangan semakin besar dihadapi, pelaku usaha akan bisa menganalisa dan mengambil keputusan berdasar langkah-langkah sebelumnya. Pelaku usaha juga akan bertemu dengan solusi-solusi yang cocok untuk jenis usaha yang digeluti. Sebagaimana idiom di atas.
Secara garis besar, tantangan tersebut adalah dalam hal memperluas pasar. Apalagi, masuk ke dalam pasar yang tampak seolah eksklusif atau terbatas. Sebagai contoh, masuk ke pasar pengadaan BUMN atau perusahaan-perusahaan. Membayangkan prosesnya saja, sudah membuat banyak pelaku UMKM mundur teratur.
Eits, itu dulu! Sekarang UMKM bisa dengan mudah masuk ke pasar pengadaan tersebut. Cukup mendaftar di platform bernama PaDi UMKM. PaDi UMKM merupakan ekosistem pengadaan perusahaan berbasis platform digital yang menawarkan pengalaman bertransaksi Business to Business (B2B) kepada UMKM.
PaDi UMKM merupakan salah satu solusi digital unggulan Telkom Indonesia yang memfasilitasi pengadaan antara UMKM dan pengadaan di perusahaan secara online melalui platform digital. Bahkan, PaDi UMKM memberikan fasilitas kepada UMKM untuk mengikuti kegiatan bazar BUMN secara offline yang bisa mendekatkan mereka dengan calon pelanggan baru. Sebagai contoh, beberapa waktu lalu telah dilaksanakan bazar dalam rangkaian HUT Kementerian BUMN yang ke-25 tahun di mal Sarinah.
Pada bazar tersebut, PaDi UMKM memfasilitasi transaksi antara UMKM dan para pembeli (BUMN) lewat marketplace yang ramah dan mudah diakses. UMKM yang umumnya berjualan secara ritel, pada kesempatan tersebut dapat merasakan proses berhadapan dengan market Business to Business. Sehingga, UMKM dapat belajar membangun bisnis dengan meningkatkan standarisasi layanan/ produk dan menyesuaikan kebutuhan pembeli. Di sinilah peran penting PaDi UMKM yang secara aktif senantiasa mendampingi UMKM.
Bazar UMKM untuk Indonesia yang sudah berjalan dari bulan Januari hingga September 2023 ini berhasil membawa hampir 800 UMKM. Peserta terdiri atas pelaku usaha di bidang mode, kriya, kuliner dan kecantikan. Ketika produk-produk mereka tampil di Sarinah yang merupakan representasi produk dalam negeri berkualitas tinggi, artinya produk mereka bisa disebut mampu bersaing dalam kancah internasional.
Salah satu UMKM yang merasa bertumbuh dengan keikutsertaannya di PaDi UMKM adalah Solo Putri. Solo Putri adalah usaha yang bergerak di bidang wastra dengan memproduksi tekstil atau bahan tenunan dari pewarna indigo alami. Karin, pemiliknya yang sudah memulai usaha sejak November 2017 merasa beruntung bisa bertemu pelanggan B2B lewat PaDi UMKM. Ia bersyukur mendapat peningkatan omzet hampir 80% dalam sekali bazar.
“Awalnya saya kira hanya pengunjung di Sarinah saja yang bisa bertransaksi, ternyata baru beberapa jam setelah bazar dibuka, produk saya langsung habis diborong oleh Pertamina. Mereka membeli untuk seragam kantor, bahkan ada yang sampai pre order (PO) karena kehabisan model yang diinginkan. Sorenya, segera saya ambil barang di gudang untuk restok di bazar. Senang sekali menjadi seller PaDi UMKM dan diikutsertakan dalam bazar seperti ini,” ungkap Karin.
Hal senada juga dirasakan Sondang, pemilik Mejikuhibiniu Batik. Usaha mode dan aksesoris batik yang sudah dirintisnya sejak 2013 silam, pada akhirnya menembus pasar pengadaan BUMN.
“Mimpi seorang pelaku UMKM adalah bisa masuk ke pasar pengadaan di perusahaan. Berkat PaDi UMKM, akhirnya kami bisa bertransaksi dengan BUMN. Omzet kami meningkat dan pesanan juga berlanjut di luar bazar, karena PaDi ada marketplace-nya kan, jadi bagi perusahaan yang mau repeat order bisa cepat dan mudah,” kata Sondang.
Kegigihan penjual dan pembeli dalam bertransaksi serta gencarnya inovasi yang dilakukan PaDi UMKM membawa hasil yang cukup memuaskan. Sebanyak 45 ribu UMKM dengan kategori Produk dan Jasa telah bergabung dan mencetak nilai GMV sebesar 9,1 Triliun rupiah dalam tiga tahun terakhir. Transaksi tersebut terus berkembang karena sampai saat ini pembeli di PaDi UMKM terus meningkat dan PaDi UMKM mengalami perluasan pasar dimana pembeli tidak hanya BUMN namun sampai ke Perusahaan Swasta. Keberhasilan PaDi UMKM ini merupakan bukti nyata bahwa PaDi UMKM dapat menjadi pasar digital yang potensial di masa-masa mendatang.
Sebetulnya, benefit dari kehadiran PaDi UMKM tidak hanya dirasakan oleh UMKM sebagai penyedia barang/jasa saja. Pembeli, dalam hal ini perusahaan juga merasakan betul manfaat penggunaan PaDi UMKM. PaDi UMKM memungkinkan mereka berinvestasi ESG ketika mereka mulai beralih digital. Fitur-fitur seperti Paperless Administration & Paperless Verification dan Request for Quotation (RFQ) memungkinkan perusahaan menjalankan pengadaan secara transparan dan berkeadilan sosial yang berdampak terhadap tata kelola perusahaan itu sendiri. Ketika beralih digital, berarti perusahaan menyatakan diri ikut menjaga kelestarian alam dan lingkungan. Juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan membuka peluang terhadap peluang usaha yang inklusif.
Maka, tidak berlebihan jika PaDi UMKM menjadi pilihan rasional sebagai partner UMKM dan perusahaan yang kompeten. Terlebih, PaDi UMKM juga menjamin pendampingan komprehensif oleh tim yang berkomitmen dan peduli dengan keberadaan UMKM di Indonesia. Di artikel selanjutnya, Leap akan menceritakan bagaimana Rangers PaDi UMKM melakukan hal tersebut. Nantikan dan jangan sampai terlewat!
Artikel Terkait
Empat Tahun Berlayar Bersama ‘Kapal’ PaDi UMKM, Bikin PT Sinar Bersih Sukses Jaya Capai Transaksi 1,2M dalam Sebulan
1 bulan yang lalu
Fitur RFQ di PaDi UMKM berubah menjadi Tender Kilat
1 bulan yang lalu
Pentingnya Marketplace B2B Tumbuhkan UMKM di Indonesia
3 bulan yang lalu
PaDi UMKM: Transparansi Pengadaan Jasa Raharja dengan Vendor yang Variatif
3 bulan yang lalu