LP
Leap by Telkom
•
23 Feb 2024 11.37 WIB
Jakarta – Praktisi teknologi Internet of Things (IoT) tanah air terus mendorong dan mengapresiasi penerapan IoT di berbagai lembaga pemerintahan di Indonesia. Apresiasi tersebut juga dilayangkan kepada Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) yang telah mengimplementasikan teknologi IoT milik Antares dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom).
Yundi Supriadani, salah satu penggiat teknologi dan juga merupakan CEO dari penyedia layanan IoT dalam manajemen bangunan, mengatakan bahwa penggunaan IoT harus terus dilanjutkan karena teknologi mutakhir ini mampu memberikan peran signifikan dalam peningkatan efisiensi dan efektivitas pada proses bisnis sebuah perusahaan.
"Namun lebih dalam lagi, IoT adalah pintu awal memasuki implementasi Deep Analytic, Big Data, hingga Artificial Intelligence. Dengan implementasi IoT, berbagai informasi dapat diperoleh secara real-time dan lebih terpercaya. Sebab IoT dapat meminimalisasi kesalahan human error," katanya.
Sebelumnya, Antares telah mengimplementasikan tahap dua layanan mereka dalam sistem Manufacturing Execution System (MES) yang ada di pabrik uang logam milik Peruri. Implementasi ini dapat mengoptimalkan kualitas, efisiensi, serta transparansi proses produksi di pabrik uang logam di BUMN tersebut. MES merupakan sistem informasi yang memantau dan melacak proses produksi barang di industri manufaktur.
"Lebih jauh lagi, dengan sumber data yang masif serta informasi yang mendalam dan akurat, maka implementasi IoT berguna untuk memperoleh tren, membantu pengambilan keputusan, dan memprediksi langkah strategis bisnis perusahaan ke depannya. IoT itu jelas gerbang dan komponen penting dalam arsitektur teknologi sebuah perusahaan yang maju," tambah Yundi.
EVP Digital Business and Technology Telkom, Komang Budi Aryasa, menjelaskan bahwa sebelum menggunakan Antares, proses penginputan data dari sistem Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) ke server MES di pabrik uang logam Peruri masih dilakukan secara manual.
“Dengan solusi IoT dari Antares, Peruri dapat mengakses data produksi yang terstruktur, serta memudahkan perusahaan melakukan analisis untuk perbaikan di masa mendatang, efisiensi penggunaan sumber daya, dan memungkinkan implementasi proses produksi yang lebih ramah lingkungan,” ujarnya.
Melalui Antares, Peruri berupaya mengakselerasi ekosistem digital di pabrik uang logamnya yang sejalan dengan program prioritas nasional Making Indonesia 4.0. Kolaborasi ini turut mencerminkan dedikasi kedua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menggali potensi teknologi IoT dalam meningkatkan efisiensi operasional manufaktur.
Komang berharap, kerja sama antara Telkom dan Peruri bisa menjadi teladan inspirasi bagi pelaku industri lain di tanah air untuk memanfaatkan teknologi terkini seperti IoT. Di sisi lain, hal ini juga menunjukkan bahwa Telkom siap menunjang efisiensi dan produktivitas lini produksi di berbagai sektor industri.
“Teknologi IoT yang diberikan Antares adalah solusi untuk memaksimalkan kinerja di ruang produksi. Tidak hanya untuk industri manufaktur, tetapi IoT dari Antares juga dapat digunakan di berbagai sektor industri lainnya,” kata Komang.
Antares merupakan salah satu produk unggulan yang ada di bawah payung Leap Telkom Digital sebagai umbrella brand dari produk-produk digital dari Telkom. Antares menjadi upaya Telkom untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan platform digital cerdas berkelanjutan yang ramah lingkungan di Indonesia. Telkom juga memastikan semua data yang ada di Antares terjamin privasi dan keamanannya. Informasi lebih lanjut mengenai Antares dan produk Leap Telkom Digital lainnya dapat dilihat di: https://leap.digitalbisa.id/#products.
Artikel Terkait
Keberhasilan PT Denso Memonitor Penggunaan Energi & Pemantauan Pabrik dengan Solusi IoT Antares
1 bulan yang lalu
Solusi IoT atas Permasalahan Infrastruktur Logistik di Indonesia
3 bulan yang lalu
Infrastruktur Andal Tentukan Pengembangan AI Next Generation
4 bulan yang lalu
Pemanfaatan IoT pada Industri Logistik: Solusi IoT Antares bantu Tanto Atasi Potensi Kehilangan Container
4 bulan yang lalu