LP
Leap by Telkom
•
25 May 2024 19.12 WIB
Belanda dikenal sebagai negara yang telah menerapkan digitalisasi pertanian sirkular, yaitu inovasi teknologi yang menciptakan pangan sehat dan berkelanjutan. Prinsip utama dari pertanian sirkular adalah untuk meminimalkan limbah dan memaksimalkan penggunaan ulang bahan-bahan dalam sistem pertanian.
Pertanian Sirkular
Pertanian sirkular berfokus pada pengelolaan limbah dengan cara mendaur ulang dan memanfaatkan kembali produk sampingan pertanian. Misalnya, limbah tanaman dapat digunakan sebagai pakan ternak atau diolah menjadi kompos untuk memperkaya tanah sehingga kita bisa melihat bahwa memang sumber daya alam seperti air, tanah, dan energi dimanfaatkan secara efisien dan optimal. Teknologi seperti irigasi tetes dan penggunaan energi terbarukan dapat membantu mengurangi konsumsi sumber daya dan dampak lingkungan.
Pertanian sirkular mengoptimalkan pemanfaatan lahan dengan mengintegrasikan produksi tanaman dan ternak untuk menciptakan sistem yang saling menguntungkan. Misalnya, kotoran ternak dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk tanaman, sementara tanaman yang tidak terpakai dapat menjadi pakan ternak. Termasuk juga dalam mengadopsi sistem pertanian yang beragam, maka ditanami berbagai jenis tanaman dan memelihara berbagai ternak. Diversifikasi ini membantu meningkatkan ketahanan terhadap hama dan penyakit serta meningkatkan kesehatan tanah. Sebetulnya, di nenek moyang kita juga sudah menerapkan hal ini pada lahan-lahan pertanian mereka, seperti melakukan tumpang sari dan ternak di sekitaran area pertanian.
Tidak kalah penting dan sekarang sedang digalakkan adalah upaya dalam mengurangi emisi karbon melalui praktik pertanian yang ramah lingkungan. Hal ini bisa diterapkan dengan penanaman pohon atau tanaman penutup tanah yang dapat menyerap CO2, serta penggunaan teknologi yang bisa mengurangi emisi gas rumah kaca. Contoh, upaya pengurangan emisi karbon adalah dengan memanfaatkan sisa-sisa tanaman dan kotoran ternak menjadi kompos dan biogas. Kompos digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah, sementara biogas dapat digunakan sebagai sumber energi terbarukan.
Contoh lain adalah pengaplikasian sistem vertikal dengan memaksimalkan penggunaan ruang dan sumber daya, serta mengurangi kebutuhan lahan dan air. Sistem aquaponik dan hidroponik juga tak ketinggalan, sistem ini menggabungkan budidaya ikan dan tanaman. Cara kerjanya membuat limbah ikan diubah menjadi nutrisi baik untuk tanaman, dan tanaman membantu menyaring air untuk ikan.
Teknologi dan Digitalisasi Pertanian Sirkular
Seperti tujuannya, pertanian sirkular memberikan manfaat terhadap keberlanjutan pangan dan lingkungan. Artinya, dengan diterapkannya pertanian sirkular yang dapat mengurangi limbah dan emisi, maka secara langsung juga menjaga kesehatan ekosistem pertanian itu sendiri. Ketika keberlanjutan pangan berlangsung, meningkat pula produktivitas dan diversifikasi produksi pertanian yang pada akhirnya akan berkontribusi pada ketahanan pangan. Ketika ketahanan pangan sudah terjaga, bukan terbuka peluang bagi pertumbuhan ekonomi dan tentu saja membawa kesejahteraan bagi petani dan pelaku usaha pertanian.
Negara Belanda, seperti disebut di muka, menjadi salah satu pemimpin dunia dalam bidang pertanian cerdas dan digital. Dalam mengaplikasikan pertanian sirkular, negara ini memanfaatkan teknologi tinggi, termasuk Internet of Things (IoT), big data, dan robotika, untuk meningkatkan efisiensi pertanian. Banyak petani di Belanda telah menggunakan sensor untuk memantau kondisi tanah dan tanaman secara real-time, serta drone untuk meninjau kondisi lapangan. Termasuk juga menggunakan aplikasi pemupukan dan pestisida dengan tepat. Hasilnya, seperti bisa ditebak, Belanda menjadi salah satu eksportir produk pertanian terbesar di dunia meskipun memiliki lahan pertanian yang relatif terbatas.
Solusi Digitalisasi Pertanian Indonesia
Petani di Indonesia juga bisa melakukan hal yang serupa. Sejak luncurnya platform Agree, sebuah inovasi digital untuk ekosistem pertanian yang dikembangkan oleh Telkom, petani di Indonesia bisa menerapkan prinsip-prinsip pertanian sirkular secara digital. Agree mampu menghubungkan para pelaku budi daya pertanian untuk saling memberi manfaat dan berkontribusi melalui sebuah platform.
Agree juga telah bekerjasama dengan para petani, perusahaan agribisnis, pemodal, lembaga pendidikan, hingga instansi pemerintah untuk membangun ekosistem digital dunia agrikultur. Temukan apa saja yang bisa Agree tawarkan sebagai solusi digitalisasi pertanian di tempat Anda dengan menelusurinya di sini. — (hzr)