LP
Leap by Telkom
•
15 Feb 2024 13.22 WIB
Dunia kesehatan telah mengalami perubahan besar-besaran dengan perkembangan teknologi digital. Salah satu aspek yang paling mencolok adalah digitalisasi rumah sakit. Digitalisasi rumah sakit merujuk pada proses mengadopsi dan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit. Sehingga hal ini melibatkan penggunaan berbagai sistem dan perangkat lunak yang memang dirancang khusus untuk membantu mengelola informasi pasien, proses administrasi, dan interaksi antara pasien, dokter, dan staf medis.
Salah satu aspek yang paling mencolok dari digitalisasi rumah sakit adalah pengelolaan data pasien hingga penyediaan perawatan yang lebih efisien. Pertanyaannya kemudian, seberapa penting digitalisasi rumah sakit perlu dilakukan? Apa tantangan selama proses penerapan? Dan bagaimana benefit yang bisa dirasakan oleh rumah sakit ketika sudah terdigitalisasi?
Digitalisasi rumah sakit pada hakekatnya mencakup hal-hal berikut ini:
Tentu saja proses digitalisasi rumah sakit ini tidak semudah membalik telapak tangan. Banyak sekali tantangan yang dihadapi. Seperti biaya implementasi teknologi baru yang memerlukan investasi besar, baik untuk perangkat keras, perangkat lunak, pelatihan staf, dan biaya overhead lainnya. Permasalahan biaya ini bisa menjadi hambatan terlebih baik rumah sakit yang memiliki anggaran masih terbatas.
Tantangan selanjutnya adalah kesesuaian antara laju teknologi dengan kebutuhan. Rumah sakit perlu memilih dan memilah sistem teknologi mana yang memang benar dibutuhkan untuk diterapkan. Ada kalanya, teknologi yang tersedia tidak sepenuhnya sesuai dengan proses operasional dan kebutuhan khusus dari rumah sakit tertentu. Belum lagi proses pengintegrasian sistemnya yang cukup kompleks. Integrasi ini bisa menjadi rumit dan memerlukan upaya yang signifikan untuk memastikan pengoperasian antar sistem agar lancar.
Tantangan yang lebih utama juga terhadap perubahan budaya yang mau tidak mau harus menyesuaikan. Mau tidak mau, staf rumah sakit perlu memahami dan beradaptasi dengan cepat terhadap proses digitalisasi, sementara mungkin ada staf yang menemui resistensi terhadap perubahan atau kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan proses kerja yang baru. Atau, bisa juga dengan berbagai kemudahan yang dihadirkan oleh digitalisasi, rumah sakit menjadi terlalu tergantung dengan teknologi. Sementara potensi gangguan jaringan atau kegagalan sistem bukannya tidak mungkin terjadi, dan jika terjadi maka akan menyebabkan gangguan besar dalam operasi rumah sakit.
Tantangan selanjutnya, berkaitan dengan regulasi dan kepatuhan. Digitalisasi rumah sakit mutlak harus mematuhi berbagai regulasi yang berlaku, termasuk undang-undang privasi data dan regulasi kesehatan. Memastikan bahwa sistem teknologi memenuhi semua persyaratan regulasi tentu menjadi tantangan tersendiri.
Untuk itu, rumah sakit perlu bermitra dengan penyedia solusi digital yang kompeten dan kredibel. Agar proses digitalisasi dapat berjalan lancar, aman, dan memberikan benefit yang nyata. Ketika rumah sakit sudah terdigitalisasi, sesungguhnya rumah sakit tersebut akan merasakan efek peningkatan efisiensi yang nyata. Digitalisasi memungkinkan akses cepat dan mudah terhadap informasi pasien, jadwal dokter, dan inventaris peralatan media. Hal ini membantu mengurangi waktu yang dihabiskan untuk proses administrasi, sehingga staf medis dapat lebih fokus pada pelayanan langsung kepada pasien.
Dengan pengelolaan data yang lebih baik juga mampu dihadirkan lewat rekam medis elektronik yang menyediakan platform untuk menyimpan dan mengelola data pasien secara terstruktur dan terpusat. Kemudian, hal ini memungkinkan akses yang mudah bagi tim medis yang berbeda, meningkatkan koordinasi perawatan, dan mengurangi risiko kesalahan. Benefit selanjutnya adalah berkaitan dengan keamanan data pasien. Sistem digital tentu saja dapat memperkuat kontrol akses ke informasi sensitif pasien, meningkatkan keamanan, dan kerahasiaan data medis. Selain itu, algoritma kecerdasan buatan saat ini juga dapat digunakan dalam menganalisa data pasien dan mendeteksi pola yang menunjukkan potensi risiko kesehatan.
Ketika hal-hal di atas sudah terwujud, tentu saja nama baik rumah sakit akan meningkat dan kepercayaan masyarakat juga akan bertambah. Di sinilah kredibilitas rumah sakit tidak akan diragukan lagi sebagai institusi penyedia layanan kesehatan. Tentu, tidak mudah jika rumah sakit harus melakukan segala hal tersebut sendirian. Maka, memilih mitra yang tepat menjadi pilihan yang tepat. Telkom Indonesia tengah mengembangkan sebuah platform SIMRS SatuNadi yang menjadi solusi digital dalam ekosistem kesehatan khususnya rumah sakit. Kenali dan temukan informasi lebih mendalam terkait SatuNadi serta produk dan layanan digital dari Leap Telkom Digital lainnya hanya di https://leap.digitalbisa.id/#products.
Artikel Terkait
Infrastruktur Andal Tentukan Pengembangan AI Next Generation
4 bulan yang lalu
Pemanfaatan IoT pada Industri Logistik: Solusi IoT Antares bantu Tanto Atasi Potensi Kehilangan Container
4 bulan yang lalu
Solusi Omnichannel OCA bantu BSI Maslahat Jangkau Puluhan Ribu Pelanggan dalam Sekali Klik
4 bulan yang lalu
Evolusi Rantai Pasok Digital Solusi Logistik Lebih Efisien
4 bulan yang lalu